Banjir Meluas,Warga Waswas

Sumber:Koran Sindo - 04 Februari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

GRESIK(SINDO) – Banjir di Jawa Timur akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang meluas membuat warga Lamongan dan Gresik khawatir. DiKabupatenLamongan,hingga sore kemarin ada dua desa di Kecamatan Babat yang mulai terendam.

Dusun Geduh,Desa Banaran,tergenang air dengan ketinggian sekitar 30 cm dan sedikitnya 30 rumah terendam. Air juga menggenangi Desa Bedahan dengan ketinggian terus meningkat. Sementara di Kecamatan Laren yang tahun lalu sempat terendam selama dua bulan, juga mulai kemasukan air luapan Bengawan Solo. Air masuk ke rumah-rumah yang berada di bantaran sungai dan membuat warga khawatir.

”Air mulai masuk sejak Senin (2/2). Sebelumnya tidak sampai masuk rumah, tapi sekarang ketinggian air sudah 30 cm,”papar Nurul Ilmiyah,warga Dusun Geduh kemarin. Di Kabupaten Gresik ada lima desa yang mulai terendam air luapan Bengawan Solo. Kendati banjir akibat luapan Kali Lamong sudah surut, mulai kemarin giliran air Bengawan Solo yang membuat warga waswas.

Wilayah Kecamatan Dukun yang tahun lalu sedikitnya 24 desa terendam, kemarin sudah ada dua desa yang mulai terendam air.Di antaranya Desa Babaksari dan Tebuwung. Bahkan menurut Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Hari Syawaluddin, Jalan Raya Babaksari sempat terputus sepanjang 3,5 meter akibat tergerus luapan air. ”Sementara kondisinya belum mengkhawatirkan,” katanya kemarin.

Di Kabupaten Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo sejak pagi kemarin terus naik hingga mencapai puncak. Dari pantauan di papan duga (phielscaal) Bengawan Solo di samping tanggul pasar Kota Bojonegoro, ketinggian mencapai 15.07 dari permukaan laut (dpl). Ini merupakan ketinggian air dalam kondisi paling puncak dan masuk siaga III (bahaya). Namun,air mulai turun pukul 16.00 WIB sekitar 1 cm menjadi 15.06 dpl.

Meski demikian,warga di bantaran sungai seperti di Kelurahan Ledok Wetan dan Ledok Kulon,Kecamatan Kota berbondong-bondong mengungsi. Sebagian warga memilih mengungsi di atas tanggul dengan mendirikan tenda darurat. Dan ratusan warga lainnya mengungsi di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur. Data Satuan Tugas Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Pemkab Bojonegoro menyebutkan banjir terus meluas.

Data terakhir sebanyak 114 desa di 14 kecamatan terendam air. Banjir membuat 4.856 rumah terendam dan mengakibatkan 14.179 warga harus hidup di wilayah banjir. ”Kerugian akibat banjir juga belum bisa diprediksi,” kata Kepala Bakesbanglinmas Pemkab Bojonegoro Lukman Wafi. Di Tuban,sekitar tujuh desa di Kecamatan Soko dan Rengel terisolir banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Hingga kemarin ketinggian air desa tepian Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo mencapai 1–1,5 meter.

Dari Jember, banjir yang merendam dua desa, yakni Paseban dan Kraton di Kecamatan Kencong melumpuhkan proses belajar-mengajar. Bencana banjir juga melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Di Pekalongan, jumlah korban banjir yang mengungsi akibat gelombang pasang air laut dan meluapnya saluran bertambah menjadi 550 orang. (ashadi ik/ nanang fahrudin/ p juliatmoko/kastolani)



Post Date : 04 Februari 2009