Banjir Meluas di Dua Kabupaten di Aceh

Sumber:Media Indonesia -21 Oktober 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANJIR yang melanda permukiman penduduk di Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, sejak Minggu (19/10) meluas.

Di Kabupaten Aceh Jaya, belasan ribu rumah yang tersebar di sejumlah kecamatan terendam karena beberapa sungai besar meluap setelah diguyur hujan deras selama tiga hari terakhir.

Banjir terparah terjadi di Permukiman Pantee Purba/Ligan, Kecamatan Sampoiniet, setelah air Krueng Ligan melimpah. Karena itu, sejumlah warga setempat kini telah meninggalkan rumah mengungsi ke masjid dan menasah Desa Gunung Tinggi, tapi tidak ada laporan mengenai korban jiwa.

Banjir yang merambah Desa Suak Beukah, Patek Lama, Alue Groe, dan wilayah Kecamatan Setia Bakti menyebabkan transportasi darat Banda Aceh ke pesisir barat selatan Aceh nyaris lumpuh.

"Banjir terus meluas karena hingga Senin (20/10) siang hujan deras masih mengguyur wilayah Aceh Jaya," kata Muhammad Adan, 35, tokoh masyarakat Aceh Jaya.

Banjir yang melanda hampir semua wilayah di sepanjang jalan raya lintas pesisir yang menghubungkan Banda Aceh-Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya itu merupakan terburuk pascatsunami 26 Desember 2004.

Di beberapa titik, ketinggian air hampir mencapai 80 cm sehingga banyak kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor, dari arah Aceh Jaya tujuan Banda Aceh terjebak di tengah jalan. Sementara itu, mobil barang dan bis umum masih beroperasi.

Di Kabupaten Aceh Barat, banjir mengakibatkan sedikitnya 250 kepala keluarga (KK) sejumlah desa di Kecamatan Mereubo mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Dari data sementara tercatat, sebanyak 26 desa di wilayah Kecamatan Woyla Timur dan Samatiga masih terkepung banjir. Puluhan rumah penduduk di sepanjang daerah aliran Sungai (DAS) Krueng Mereubo terendam air dengan ketinggian rata-rata 50 cm. (Ant/MR/N-1)



Post Date : 21 Oktober 2008