Banjir Meluas di 2 Kecamatan

Sumber:Koran Sindo - 15 April 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PINRANG (SINDO) – Banjir bandang yang terjadi di Pinrang semakin meluas.Selain menerjang dua desa di Kec Patampanua, banjir juga menerjang desa di Kec Cempa.

Ratusan rumah tergenang di Desa Bakkoko, Cilallang, Lepa-lepa Guru,Tana Cicca, dan perkampungan lainnya. Selain merendam permukiman warga, banjir juga merendam satu masjid dan satu sekolah dasar di Desa Bakkoko. 400 hektare tanaman padi serta ratusan hektare lahan perkebunan lainnya juga dipastikan terendam banjir.

Menurut salah seorang warga Desa Bakkoko Sulaiman, banjir serupa setiap tahun menerjang kampungnya. Namun, banjir tahun ini disebutnya lebih besar dibanding tahun lalu. Camat Cempa H Aswadi Haruna yang meninjau langsung lokasi banjir Minggu petang menyebutkan memperkirakan total kerugian yang diderita petani akibat banjir ini mencapai Rp5,6 miliar.

Hitung- hitungan itu, jelasnya diperoleh dari taksiran tanaman padi seluas kurang lebih 400 hektare yang rusak. Sementara Wakil Bupati Pinrang Abdul Kadir Pais menjelaskan,penyebab terjadinya banjir di dua kecamatan di Pinrang adalah bobolnya tanggul di Sungai Saddang.

“Karena derasnya air yang mengalir maka sepanjang 40 meter tanggul bobol. Dalam kondisi normal aliran air hanya 400 meter kubik per detik, sementara pada hari Sabtu lalu mencapai 1.400 meter kubik per detik,”terang Koordinator Satkorlak Pinrang itu.

“Makanya pada hari Kamis (10/04) lalu, saya berkunjung ke daerah itu memperingatkan warga agar waspada banjir, dan segera menyelamatkan harta bendanya karena banjir serupa selalu menerjang tiap bulan April. Dan itu benar terjadi,”jelas dia. Sejauh ini Pemkab Pinrang telah menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir berupa air mineral dan mi instan.

Sementara untuk pelayanan kesehatan, Pemkab menyediakan posko pelayanan gratis di Puskesmas Taddampalie Cempa. “Untuk sementara hanya bantuan itu yang bisa kita salurkan. Untuk hal-hal lainnya kita masih memikirkan hal itu sambil menunggu hasil identifikasi yang dilakukan Camat Cempa di lokasi banjir,” jelas Kabag Humas Pemkab Pinrang Muh Zainal Hafid.

Sementara, dua jenazah korban tewas akibat banjir bandang Joshua, 10 dan Anda, 8, warga Dusun Salipolo Kec Cempa akan segera dikebumikan. Menurut penuturan ibu kedua korban Bertha, pemakaman kedua anaknya tinggal menunggu dilakukannya pemberkatan pendeta.

Sebelumnya, ungkap Bertha, kedua anaknya tersebut hanyut saat bermain di sungai menggunakan rakit dari batang pohon pisang.Korban yang masih kakak-beradik itu ditemukan tewas setelah hanyut terbawa arus Sungai Saddang, pada Minggu (13/04) lalu.

Bupati Pinrang A Nawir menegaskan, sikap warga yang tetap bertahan di daerah itu akibat pengaruh sebuah lembaga swadaya masyarakat. Padahal menurutnya, jika warga bersedia pindah ke lokasi yang baru,Pemkab akan memberikan lahan permukiman secara gratis. (m syahlan) 



Post Date : 15 April 2008