Banjir Meluas, Bojonegoro Lumpuh

Sumber:Koran Tempo - 30 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BOJONEGORO -- Banjir yang melanda Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meluas. Dari pantauan Tempo kemarin, air setinggi 1 meter menggenangi hampir separuh Kota Bojonegoro. Ruas Jalan Imam Bonjol, di sekeliling alun-alun kota, juga tenggelam.

Genangan air yang tinggi juga merendam jalur rel kereta api. Perjalanan kereta dari Surabaya menuju Jakarta pun tertunda. "Perekonomian lumpuh total," kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Joni Nurhariyanto.

Banjir sejak Kamis lalu ini setidaknya telah mengakibatkan dua korban meninggal. "Mereka terjebak di dalam rumah," kata Sekretaris Palang Merah Indonesia cabang Bojonegoro, Sukowidodo. "Kami belum mengetahui identitasnya. Yang jelas, mereka laki-laki dan berasal dari Kecamatan Malo," kata Sukowidodo.

Sejauh ini, data Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi setempat menyebutkan banjir telah menenggelamkan lebih dari 150 desa di 14 kecamatan. Dua hari lalu baru 117 desa yang tergenang banjir. Wilayah yang terparah adalah Kecamatan Kasiman, Trucuk, Malo, Kalitidu, Padangan, dan Dander. Tercatat 13.506 warga mengungsi.

Tiga kecamatan, yakni Margomulyo, Krucuk, dan Kalitidu, sampai kemarin masih terisolasi dan sulit dijangkau bantuan. Selain itu, Dusun Pengkok di Kecamatan Padangan terisolasi karena jalan raya Padangan-Ngawi terbenam air hingga setinggi 1 meter.

Akibat tertutupnya akses Padangan-Ngawi, warga tak bisa menembus dua kota terdekat, yakni Cepu dan Bojonegoro. Satu-satunya cara menuju Cepu hanya dengan berjalan kaki atau naik gerobak dorong dengan ongkos Rp 20 ribu sekali antar. "Itu pun hanya sampai di SPBU Padangan," kata Mansur, warga Desa Padangan.

Mansur berharap pemerintah segera memberikan bantuan perahu karet dan bantuan makanan lewat udara. Sebab, kata dia, satu perahu karet milik Desa Padangan telah ditarik ke Desa Kebonagung untuk mengungsikan warga di sana. "Kalau air terus meluap dan jembatan Pengkok ambrol, kami bisa kelaparan," kata Mansur.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kunjungan ke Pacitan kemarin, meminta pejabat daerah setempat tanggap dalam menangani korban banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah dan Timur. "Kita harus menyelamatkan mereka terlebih dulu," katanya di Pacitan, Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu Yudhoyono memberikan bantuan Rp 5 miliar untuk korban banjir dan tanah longsor di Jawa Timur. Bantuan ini diserahkan langsung kepada Gubernur Jawa Timur Imam Utomo. Yudhoyono meminta Gubernur menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan mendesak, seperti bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Dari Semarang, Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi V Semarang Warsono menyatakan telah mengalihkan jalur kereta api rute Semarang-Surabaya. "Tidak melalui Bojonegoro, tapi lewat Solo," ujarnya. Akibat pengalihan ini, perjalanan dari Semarang menuju Surabaya menjadi lebih lama tiga jam. ROHMAN TAUFIQ | ZED ABIDIEN | ROFIUDDIN | DINI MAWUNTYAS



Post Date : 30 Desember 2007