|
Samarinda, Kompas - Setelah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kartanegara selama sekitar tiga pekan, banjir kini juga menyerbu Kutai Timur, Kalimantan Timur. Di kawasan Kecamatan Bengalon, Kecamatan Muara Bengkal, dan Kecamatan Telen, Kutai Timur, banjir sudah menggenangi ribuan rumah warga. Ribuan rumah, ribuan hektar lahan pertanian, sejumlah jembatan, dan puluhan kilometer jalan rusak akibat banjir besar tersebut. Banjir ini merupakan perluasan dari banjir Sungai Mahakam yang sebelumnya menyerang Kutai Barat. Wilayah yang kini juga sudah mulai terendam banjir antara lain Kecamatan Muara Muntai, Muara Wis, dan Muara Kaman. Banjir ini sudah beberapa kali terjadi. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kutai Timur Ismed A Baramuli, dihubungi di Sangatta, Senin (25/4), membenarkan terjadinya banjir yang menggenangi ribuan rumah di desa-desa di tiga kecamatan tersebut. Menurut dia, sudah lebih dari 1.000 rumah di empat desa di Kecamatan Bengalon terendam banjir dengan ketinggian air hampir dua meter. Sebanyak 1.600 keluarga di Kecamatan Bengalon, yang menjadi korban banjir, saat ini sangat membutuhkan bantuan, terutama bahan makanan. Banjir besar juga menggenangi permukiman-permukiman warga di dua kecamatan lainnya di Muara Bengkal dan Telen. Kondisi korban banjir di Muara Bengkal dan Telen juga sudah agak kritis. Para korban kini sangat membutuhkan bantuan makanan karena sudah beberapa hari banjir tidak juga surut. "Banjir hingga kini belum surut, bahkan di sejumlah kawasan semakin tinggi dan banjir juga makin meluas," kata Baramuli. Menurut Baramuli, pihak Pemerintah Kabupaten Kutai Timur sudah memberikan instruksi kepada para camat yang wilayahnya terendam banjir agar mengungsikan atau mengevakuasi warganya ke kawasan yang lebih tinggi. "Kami sudah memberikan instruksi kepada para camat agar warga yang rumahnya terendam banjir segera diungsikan ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya. Sementara itu bantuan juga mulai mengalir kepada para korban banjir di Kutai Timur. Baramuli mengatakan, sejumlah perusahaan swasta dan beberapa pihak sudah menyalurkan bantuan langsung ke masyarakat. "Sedikitnya sudah sekitar 10 ton beras yang langsung disalurkan oleh para penyumbang ke masyarakat. Bantuan dari pihak-pihak lainnya saat ini sangat diharapkan warga yang menjadi korban," kata Baramuli.(RAY) Post Date : 26 April 2005 |