Banjir Melanda Sumatera

Sumber:Koran Tempo - 14 April 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PADANG -- Hujan lebat yang mengguyur sebagian wilayah Sumatera beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu. Di Dharmasraya, Sumatera Selatan, ratusan rumah di kecamatan Koto Besar, Padang Laweh, Koto Baru, Pulau Punjung, Sitiung, dan Timpeh terendam air. Banjir juga merendam 80 hektare padi siap panen dan beberapa kampung terisolasi karena jalan terputus.

"Tadi malam Satkorlak dari provinsi dan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dengan perahu karet sudah membawa bantuan makanan dan mendirikan dapur umum," kata Kepala Bagian Humas Dharmasraya Syahril kemarin.

Ia mengatakan 600 warga Nagari Abai Siat di Kecamatan Koto Besar malah sempat mengungsi karena khawatir tanggul Sungai Batang Siat jebol. "Warga khawatir akan kejadian Situ Ginung, ada isu bendungan irigasi itu retak dan warga tadi malam ketakutan dan ramai-ramai mengungsi ke gedung sekolah," kata Syahril. Tapi berdasarkan pemeriksaan tim Satkorlak, kondisi tanggul tidak ada masalah, warga desa pun kembali ke rumah.

Hujan deras yang terus mengguyur Kota Bengkulu membuat wilayah yang terkena banjir semakin meluas. Selain Kelurahan Tanjung Agung dan Tanjung Jaya, Kecamatan Sungai Serut, banjir merendam Kelurahan Bentiring dan Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu. Ketinggian air mencapai satu meter.

Korban banjir mendirikan tenda darurat di pinggir jalan raya untuk tidur dan menyimpan barang-barang berharga. Belum tampak posko bencana di sekitar lokasi. Sukses, 40 tahun, warga Perumahan Korpri, Kelurahan Bentiring, mengatakan banjir sudah biasa menyambangi daerahnya. "Kami berharap pemerintah membangun saluran air lebih banyak agar air tidak lama menggenang," katanya.

Banjir juga merendam 50 hektare tanaman padi siap panen, "Saya bisa rugi Rp 2 juta," kata Tani, 70 tahun, pemilik 2 hektare sawah di Tanjung Jaya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Bengkulu memperkirakan hujan akan terus turun dalam dua hari mendatang.

Di Kabupaten Kerinci dan Merangin, Jambi, tingginya curah hujan membuat warga masyarakat khawatir akan terjadi banjir dan tanah longsor. Pekan lalu, puluhan rumah dan 1.500 hektare sawah terendam akibat meluapnya sungai yang berhulu di Bukit Barisan, Kerinci. FEBRIANTI | HARRI PRATAMA ADITYA | SYAIPUL BAKHORI



Post Date : 14 April 2009