Banjir Melanda Sejumlah Desa

Sumber:Suara Merdeka - 27 Januari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

REMBANG - Hujan deras yang datang pada Minggu malam mengakibatkan banjir di sejumlah desa. 

Di Desa Sendangasri, Kecamatan Lasem, air sungai Sendangasri meluap ke jalur pantai utara (pantura) Lasem - Sluke setinggi 30 cm. Banjir ini membuat arus kendaraan yang melintas jalur pantura itu tersendat.

Air sungai yang melimpas juga mengakibatkan sekitar 1 hektare sawah di kanan-kiri jalur pantura dan halaman SMP Negeri 2 Lasem tergenang air. Di Desa Pancur, Kecamatan Pancur, derasnya air sungai mengakibatkan talut di depan Polsek Pancur sepanjang 50 meter hanyut terbawa air.

Karnadi (40) salah seorang warga mengutarakan, air hujan Minggu malam tidak bisa ditampung oleh sungai di samping jalan jalur Lasem - Pamotan.
 ”Selain itu, arus sungai sangat kencang, sehingga mengakibatkan talut tidak kuat menahan gerusan arus. Setelah talut jebol, air perlahan-lahan naik ke halaman rumah warga,” jelasnya. 

Di Dusun Grabag, Desa Sridadi, Kecamatan Kota, air sungai yang meluap mengakibatkan empat rumah milik Bukeri, Mundzakir, Yamin, dan Karim di RT I RW II kemasukan air setinggi lutut. Selain itu, air sungai Desa Sridadi yang meluap juga mengakibatkan jalan Dusun Grabag tergenang air selama setengah jam lebih.

Tiga Kali

Rajiman (46) menuturkan, Dusun Grabag setiap tahun selalu terkena banjir. ”Bahkan pada beberapa tahun lalu, dusun kami kena banjir dadakan seperti ini selama tiga kali dalam semalam,” terangnya. 

Nyoto Hadi (42), warga lain menuturkan, banjir disebabkan aliran air dari Desa Kerep, Kecamatan Sulang, dan Desa Ketangi, Kecamatan Kota, berkumpul serta melintas di Dusun Grabag.

”Saat di utara dusun ada dam, dusun kami malah lebih parah lagi terkena banjir. Karena dengan adanya dam itu, dusun kami seperti menjadi tampungan air. Beruntung dam itu jebol dua tahun lalu, sehingga banjir saat ini hanya sekadar lewat dan tidak lagi mengenang dusun kami,” katanya.

Riyatun (36) warga lainnya menuturkan, meski hanya sekadar banjir lewat, dampak yang ditimbulkan cukup membuat warga resah. Selain meninggalkan lumpur, juga sering mengakibatkan hewan ternak seperti bebek dan ayam yang dikandangkan warga di tegalan hanyut.

”Kalau bisa, kami berharap ada penanganan dari pemerintah, sehingga di dusun kami ini tidak lagi banjir setiap tahun,” tegasnya. (H19-76)



Post Date : 27 Januari 2009