|
[LIMAPULUH KOTA] Tingginya curah hujan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), sejak sepekan terakhir mengakibatkan empat sungai besar, yakni Batang Sinama, Batang Lampasi, Batang Namang, dan Batang Balubuih meluap dan merendam sejumlah nagari dan fasilitas umum di enam kecamatan, Selasa (15/4). Kendati tidak ada korban jiwa, namun hingga saat ini lebih dari 750 hektare (ha) tanaman padi di Kecamatan Harau, Lareh Sago Halaban, Payakumbuh, Suliki, Gunuang Omeh, dan sebagian kecamatan Guguak, terancam gagal panen. Banjir setinggi sekitar satu meter itu juga membuat ribuan siswa libur, karena sekolah mereka direndam air dan material berupa pasir dan tanah. Sampai Rabu pagi, informasi yang diperoleh SP di lokasi kejadian menyebutkan, banjir mulai surut, namun aktivitas masyarakat masih terganggu. Warga, saat ini masih banyak yang mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Hingga malam tadi, hujan deras disertai angin kencang masih mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota. Di Kecamatan Suliki, tepatnya di jorong Sungai Mangkirai, Nagari Pandam Gadang, tiga jembatan putus total sehingga sekitar 1.000 warga sekitar Sungai Mangkirai terisolasi. "Kami belum bisa pastikan, bagaimana nasib warga Sungai Mangkirai sekarang. Yang jelas daerah tersebut memang terisolasi karena 3 jembatan putus dihantam banjir," kata Wakil Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi yang dihubungi SP dari Padang, Rabu pagi.
Sedangkan ruas jalan Simalonggang-Mungka di Kecamatan Payakumbuh yang biasa dimanfaatkan ratusan peternak untuk mengangkut pakan ayam, juga tergenang air Batang Namang yang meluap sepanjang sekitar satu kilometer. Akibatnya, pengemudi kendaraan roda dua terpaksa menyewa becak agar bisa lewat. "Saya terpaksa naik becak, dengan membayar Rp 5.000. Habis, bagaimana lagi, dari pada tidak pulang," kata Anto, warga Nagari Mungka. Tidak cuma banjir, hujan deras di Kabupaten Limapuluh Kota juga menimbulkan longsor di Jorong Ateh Kota dan jalan di Sialang, Kecamatan Suliki. "Jalan yang longsor ini mencapai panjang 20 meter, sampai sekarang belum sempat dibersihkan," katanya. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota belum bisa memastikan berapa total kerugian akibat banjir tersebut. Pemkab belum bisa memastikan, berapa jumlah kerugian. "Pemkab melalui Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi telah mengeluarkan peringatan agar waspada terhadap bahaya banjir dan longsor yang masih berpotensi terjadi. Apalagi, curah hujan masih cukup tinggi. Sedangkan untuk korban banjir, saat ini telah disalurkan bantuan tanggap darurat berupa makanan dan air mineral," katanya. [BO/M-11] Post Date : 16 April 2008 |