|
SUBANG, (PR).Tujuh desa di empat kecamatan di Kabupaten Subang, Selasa (30/1) dilanda banjir menyusul meluapnya sejumlah sungai. Banjir di Kecamatan Pamanukan, Pusakanagara, Pagaden dan Kecamatan Legon Kulon terjadi akibat hujan yang terus mengguyur selama seharian di wilayah tengah dan selatan Subang sehari sebelumnya. Di Kecamatan Pusakanagara banjir melanda tiga desa, Desa Pusakajaya, Kebon Danas, dan Desa Randu. Banjir di tiga desa tersebut terjadi akibat meluapnya Sungai Badong yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu. Camat Pusakanagara, Harlan Adinata, S.Sos., M.Si. didampingi Kades Randu, Durin Heryanto, S.H. yang ditemui saat memantau langsung ke lokasi banjir di Desa Randu dan Kebon Danas mengaku sangat kaget oleh adanya laporan banjir. "Kami sempat kaget mendapat laporan banjir ini karena terjadinya bukan di daerah langganan banjir," kata Harlan. Ternyata, banjir yang terjadi diakibatkan hujan yang terus- menerus sehingga Sungai Badong yang berbatasan dengan Indramayu meluap. Banjir di kawasan permukiman penduduk mencapai ketinggian antara 60 cm hingga 70 cm. Sedikitnya 200 rumah terendam. "Banjir terparah terutama di Dusun Pilang tercatat 40 terendam, termasuk benih dan lahan sawah yang sudah ditanami yang diperkirakan mencapai 75 hektare," kata Kades Randu, Durin Heryanto, S.H. Diungkapkannya, banjir yang melanda desa-desa di Kecamatan Pusakanagara karena kondisi Sungai Badong yang dangkal akibat tebalnya endapan lumpur serta banyaknya pepohonan yang menghalangi laju arus air. Hal senada disampaikan Camat Pamanukan, Drs. Cecep Supriatin, M.Si. yang ditemui terpisah. Banjir di perkotaan Kecamatan Pamanukan terjadi akibat meluapnya Sungai Cigadung. "Namun saat ini kondisinya sudah dapat dikendalikan berkat gotong royong warga," ujarnya. Yang paling mencemaskan, kata Cecep, adalah kondisi Sungai Cipunagara yang melintasi kota Pamanukan. Sungai yang tergolong besar tersebut, kondisi fiskalnya sejak dua hari terakhir berada di atas level 550 hingga 600. "Karenanya kami terus memantau tingkat ketinggian air Sungai Cipunagara ini. Sebab dengan berada di level 550 hingga 600 artinya kami harus siaga," kata dia. Cecep menyebutkan, bila di wilayah selatan hujan terus mengguyur dan level fiskal sungai mencapai 700, maka banjir tak terhindarkan. Banjir di Kecamatan Pamanukan tidak hanya terjadi di perkotaan. Dua desa lainnya yang ikut terendam adalah Desa Lengkong dan Sukasari. Akibatnya, lebih dari 100 rumah dan ratusan hektar lahan pertanian ikut terendam. "Namun untuk banjir akibat luapan Sungai Cigadung, biasanya kalau hujan reda langsung surut kembali," tandas Cecep Supriatin. Diperoleh keterangan, di kecamatan Legon Kulon baru terlaporkan satu desa di Anggasari namun belum begitu meluas. Banjir tersebut akibat air sungai kembali lagi dari laut karena air laut mengalami pasang. Hal itu berbeda dengan yang terjadi di Desa Kamarung, Kecamatan Pagaden, tepatnya di Kampung Lebaksari. Banjir akibat meluapnya Sungai Cigadung, menyebabkan sedikit 150 rumah terendam hingga lebih dari 1 meter. Menurut Agus Warsito, anggota DPRD Subang asal Pagaden, banjir diakibatkan beberapa sungai mulai dangkal kembali, termasuk situ. 96) Post Date : 31 Januari 2007 |