Banjir masih Merendam Beberapa Daerah

Sumber:Media Indonesia - 25 Juni 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
JAKARTA (Media): Banjir yang terjadi sejak tiga pekan terakhir masih merendam beberapa daerah. Satu korban terseret arus luapan Sungai Walennae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, hingga kemarin belum ditemukan.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, kemarin, banjir yang merendam permukiman warga di Wajo masih terjadi di tiga kecamatan dari delapan kecamatan yang terendam.

Ketiga kecamatan yang masih terendam setinggi 2 meter tersebut yakni Kecamatan Tempe, Sabbangparu, dan Belawa.

Menurut petugas Satkorlak Wajo, Andi Nasrullah, korban terseret air bernama Laupe, 35, hingga kini masih terus dicari.

Warga Kelurahan Laelo, Kecamatan Tempe, yang hendak mencari ikan itu diduga diterjang arus saat melintasi Sungai Walennae. ''Kami juga sudah menurunkan Tim SAR menggunakan perahu karet untuk mencari keberadaan Laupe di Sungai Walennae dan Danau Tempe,'' ujar Nasrullah, kemarin.

Selain Laupe, menurut Nasrullah, sudah lima korban tewas karena banjir di Wajo. Mereka yakni Muhammad Thamrin, 58, Parakkasi, 40, Munawir, 20, Rahman Umar, 13, dan Firman umar, 8. Mereka berasal dari Kecamatan Tempe dan Belawa.

Bupati Wajo Andi Asmidin mengatakan banjir yang melanda wilayahnya setiap tahun terjadi. Menurutnya, banjir ini akibat meluapnya sungai Walennae dan Danau Tempe akibat penggundulan di hulu sungai dan danau. ''Ada sebelas anak sungai masuk ke Danau Tempe, hanya Sungai Wallenae yang menjadi saluran keluar ke Laut Bone. Jadi bila hujan turun di hulu, Wajo mendapat kiriman banjir,'' paparnya.

Belum surut

Sementara itu, banjir yang merendam 42 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Sanggula di Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), sejak sepekan terakhir, belum juga surut.

Sekitar 155 jiwa yang menempati UPT Sanggula masih mengungsi.

Jamaluddin, 53, seorang korban banjir di UPT Sanggula, harus menggunakan perahu untuk mengawasi rumahnya.

Kepala UPT Sanggula Warno, 42, mengatakan hingga saat ini korban banjir belum mendapat bantuan meski telah melaporkan ke dinas sosial setempat.

Banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) pun berdampak pada kerusakan ruas jalan dan jembatan di Jalan Trans-Kalimantan.

Jembatan Satui, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, yang merupakan jembatan penghubung ruas Trans-Kalimantan poros selatan rusak cukup parah. Padahal jembatan itu penghubung wilayah pesisir pantai timur Kalsel meliputi Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Tanah Laut.

Batas antara jalan dan jembatan rusak cukup parah. Demikian pula aspal pada badan jembatan rusak dengan lubang-lubang besar.

Kepala Dinas Kimpraswil Kalsel Arsyadi mengungkapkan dari 542 jembatan yang ada di ruas Jalan Trans-Kalimantan, sebanyak 113 rusak. Di ruas jalan provinsi dari 809 jembatan, sebanyak 285 juga rusak.

Di Boyolali, Jawa Tengah, satu orang tewas tertimpa longsor saat memperbaiki jembatan di Dusun Gunungan Kidul, Desa Jeruk, Kecamatan Boyolali, Sabtu (23/6). Jembatan itu rusak karena diterjang banjir beberapa waktu lalu. Korban tewas yakni Suwardi, 40, warga Dusun Gunungan, Desa Jeruk. (M-AL/HM/DY/FR/N-3).



Post Date : 25 Juni 2007