|
SEMARANG - Pada musim penghujan mendatang, banjir masih menjadi ancaman kawasan Kaligawe. Genangan akan terjadi jika dalam proyek pemasangan gorong-gorong Kali Tenggang di Jalan Kaligawe masih dilakukan dengan membendung sungai itu. Demikian disampaikan Kasubdin Pengairan DPU Kota Semarang Ir Fauzi MT, Jumat (29/9). Pihaknya mengemukakan hal tersebut terhadap dua kemungkinan banjir di kawasan Kaligawe. Menurutnya, jika sampai musim hujan tiba, pemasangan gorong-gorong jembatan Kali Tenggang di Jalan Kaligawe belum selesai, maka ada kemungkinan kawasan tersebut bakal tergenang banjir. Hal itu karena dalam proses pemasangan gorong-gorong tersebut, aliran Kali Tenggang di sekitar lokasi proyek dibendung. Bendungan itu menghambat aliran air dari selatan dan dari saluran Kaligawe. ''Maka pada musim hujan nanti, mestinya bendungan itu dibuka. Kalau tidak memungkinkan harus dibuat saluran pengelak,'' kata dia. Kemungkinan kedua, bendungan di sekitar lokasi proyek dibuka total. Dengan demikian air bisa mengalir lancar, termasuk dari saluran Kaligawe yang dibuang ke Kali Tenggang menggunakan pompa. Subdin pengairan DPU akan memasang dua pompa yang masing-masing berkapasitas 600 liter per detik. Secara terpisah, Pembantu Pengguna Anggaran Pembangunan Jembatan Kali Tenggang Ir Rosyid Hudoyo mengakui bahwa hingga Lebaran nanti, proyek tersebut belum usai. Namun untuk mencegah agar banjir tidak membesar, maka pihaknya akan melakukan berbagai upaya. Upaya yang dilaksanakan yaitu membuka sebagian aliran di lokasi proyek. Menurut rencana, lebar Kali Tenggang di Jalan Kaligawe nantinya mencapai 20 meter. Dari jumlah itu, separo penampang akan dibuka sehingga air bisa tetap mengalir. Selain itu, pihaknya akan membuat saluran pengalih dengan pipa berdiameter 50 cm. Dia mengakui, dengan upaya-upaya semacam itu, kawasan tersebut tetap kebanjiran. ''Namun permukaan air tidak akan terlalu tinggi,'' jelas dia. (G6-56v) Post Date : 30 September 2006 |