Banjir Masih Mengancam Sumatera

Sumber:Kompas - 01 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Bandar Lampung, Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia memastikan, Pulau Sumatera masih menghadapi ancaman banjir meskipun sudah dilanda 34 kali banjir dalam sembilan bulan terakhir. Penyebab banjir antara lain perubahan hutan alam menjadi perkebunan besar swasta atau sawit, berkurangnya tutupan hutan, dan peruntukan tata ruang yang tidak memerhatikan daya dukung lingkungan, serta curah hujan tinggi.

Mukri Friatna, Manajer Regional Sumatera dan Eksekutif Nasional Walhi, Minggu (30/11), mengatakan, sejak Maret sampai dengan November 2008 telah terjadi 34 kali banjir yang melanda Sumatera. Berdasarkan catatan Walhi, banjir itu terjadi merata di semua provinsi di Pulau Sumatera.

Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Riau, dan Lampung merupakan provinsi yang paling sering dilanda banjir. Ironisnya, provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang memiliki sumber daya hutan terluas di Sumatera.

Di Provinsi NAD, banjir sudah terjadi sebanyak lima kali di empat kabupaten, yakni di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Aceh Singkil, dan Aceh Tenggara. ”Intensitas tertinggi melanda Aceh Tenggara sebanyak dua kali banjir,” ujar Mukri.

Di Sumatera Utara, banjir terjadi sebanyak 12 kali di delapan kabupaten/kota.

Di Provinsi Riau, banjir terjadi lima kali. Intensitas tertinggi terjadi di Pekan Baru sebanyak tiga kali. Daerah lain yang juga terkena banjir adalah Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai.

Sementara di Lampung, dalam satu tahun telah dilanda lima kali banjir. Intensitas tertinggi terjadi di wilayah Bandar Lampung sebanyak dua kali banjir. Sementara banjir lainnya terjadi di Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Lampung Selatan terjadi satu kali. (hln)



Post Date : 01 Desember 2008