Banjir Masih Mengancam, Posko Sudah Dibongkar

Sumber:Kompas - 23 Januari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Cirebon, Kompas - Posko penanganan bencana banjir dan pos kesehatan di lokasi banjir sudah dibongkar. Padahal, banjir masih mengancam warga di empat desa, yakni Astana, Wanakaya, Grogol, dan Kalisapu, Kabupaten Cirebon.

Menurut Ijah (45), warga RT 1 RW 1 Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Selasa (22/1), posko yang terletak di Jalan Pantura Gunung Jati dibongkar hari Senin kemarin.

Warga Wanakaya mengaku belum bisa tidur dan bergantian jaga malam karena khawatir air sungai meluap. Hujan lebat turun pada Senin dan Selasa malam. Kondisi Sungai Condong pada Selasa sore penuh air, bahkan air menggenang di jalan kampung.

Yuddy Krisnandi, anggota DPR untuk daerah pemilihan Cirebon, saat menyalurkan bantuan pada korban banjir menyatakan, pemerintah daerah perlu melakukan upaya jangka pendek dan panjang untuk mengatasi banjir. Selain bantuan logistik, perbaikan aliran sungai dan tanggul harus dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Rini Sechan mengakui, posko kesehatan di desa-desa ditarik karena warga yang berkunjung kian sedikit. Akan tetapi, puskesmas masih disiagakan untuk mengantisipasi penyakit pascabanjir. Menurut Rini, korban banjir yang terserang penyakit mencapai 2.282 orang. Keluhan terbanyak gangguan kulit, disusul infeksi saluran pernapasan akut dan diare.

Tanggul Bengawan Solo

Setelah bencana banjir melanda belasan kabupaten/kota di tepi Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap pembangunan tanggul di kawasan hilir segera direalisasikan.

Gubernur Jawa Timur Imam Utomo, Selasa (22/1) di Surabaya, mengatakan, sebagai antisipasi banjir, dalam waktu dekat akan dibangun tanggul sepanjang 400 kilometer mulai Cepu sampai Babat, Tuban.

Antisipasi lain adalah menormalkan embung atau danau kecil di dekat sungai yang dapat menampung air Bengawan Solo saat curah hujan tinggi. Sekarang sudah banyak embung tersedimentasi. Itu akan dikeruk kalau ada anggaran dari pemerintah pusat, kata Imam seusai mendengarkan pemaparan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan instansi pengelola sumber daya air. (NIT/INA)



Post Date : 23 Januari 2008