GROBOGAN-Keputusan darurat diambil warga Kecamatan Tegowanu bersama Badan Ketahanan Pangan Grobogan, dengan mengalihkan aliran air dari Kali Besar (KB) 1 ke KB 15, Minggu (16/5). Dengan bergotong royong dan menggunakan cangkul, mereka mengarahkan air sungai ke KB 15 yang bermuara menuju Demak. Tujuannya agar air setinggi 75 cm yang masih menggenangi 11 desa segera surut.
''Jika tindakan tersebut tidak segera diambil, kemungkinan kondisi desa akan masih tergenang hingga 10 hari ke depan,'' kata Camat Tegowanu, Sudarmoyo, kemarin.
Banjir yang pada Sabtu (15/5) lalu hanya merendam 6 desa di kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, Minggu pagi kemarin telah meluas menjadi sebelas. 11 desa yang kini tergenang di antaranya, Desa Sukorejo, Singopadu, Tanggirejo, Tlogorejo, Gladung, Kebonagung, Medani. Sedangkan lokasi paling parah Gebangan, Mangunsari, Karangpasar, dan Tajemsari
Hujan yang terjadi Sabtu (15/5) malam membuat tanggul di beberapa titik jebol. Selanjutnya air yang keluar dari tanggul masuk ke Desa Kebon Agung, Tlogorejo, Sukerojo, Medani, Gebangan dan Mangunsari. Hingga Minggu siang air di Desa Gebangan, Mangunsari dan Medani belum surut.
Untuk warga Desa Tlogorejo kemarin bersama sama membangun talud darurat. Talud dibangun di lokasi jebolnya tanggul Sungai Jragung dan Sungai Tanggungharjo yang menjadi penyebab meluasnya banjir kali ini. Sementara itu, warga Desa Sukorejo yang sebelumnya enggan mengungsi, kini mulai mencari lokasi yang aman.
Mengenai kerugian, Camat Tegowanu memaparkan sementara ini telah mencapai kisaran Rp 1 miliar. ''Taksiran tersebut hanya perkiraan dari data beberapa desa yang telah masuk. Kemungkinannya jika laporan kerugian telah diterima semua, dipastikan melebihi angka Rp 1 miliar,'' ucapnya.
Tentang bantuan, Sudarmoyo melaporkan telah mendapat beras total 8,25 ton dari pemkab. Sedangkan dari PMI 50 kardus mi instan. ''Bantuan sembako dari pemkab dan PMI telah kami terima. Sementara ini baru beras dan mi instant direncanakan bantuan lainnya akan segera menyusul.
Kades Tlogorejo, Purwanto mengabarkan, pada siang kemarin Bupati, Kapolsek, Badan Ketahanan Pangan, dan warga mengadakan rembug bareng di rumah Kades Mangunsari, Sudardi. Mereka mencoba mencari solusi guna menanggulangi banjir . Namun sampai berita ini ditulis belum ditemukan solusinya. (mg7/joe)
Post Date : 17 Mei 2010
|