Banjir Makin Meluas

Sumber:Kompas - 11 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Samarinda, Kompas - Banjir akibat luapan Sungai Karangmumus di Samarinda, Kalimantan Timur, makin meluas. Banjir yang terjadi sejak Jumat pekan lalu kini mencapai ketinggian 1,5 meter. Hari Minggu (9/11), genangan meluas ke tiga kecamatan. Ribuan keluarga terkena dampak dan aktivitas warga terganggu.

”Kami tidak tahu kapan banjir akan surut. Kami berupaya agar warga tidak makin menderita,” kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Samarinda Makmun Andi Nuhung, Senin (10/11) di Samarinda.

Sungai Karangmumus meluap karena kiriman air dari daerah hulu yang diguyur hujan. Luapan air tidak bisa masuk ke Sungai Mahakam yang permukaannya naik karena pengaruh pasang air laut Selat Makassar.

Jumat malam, banjir setinggi 1 meter merendam Kelurahan Lempake, Gunung Lingai, Sempaja Utara, Sempaja Selatan, dan Temindung Permai, Kecamatan Samarinda Utara.

Sabtu (8/11), banjir setinggi 1,5 meter mulai menggenangi Kelurahan Gunung Kelua dan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu. Minggu, banjir meluas ke Kelurahan Sungai Pinang Dalam dan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Ilir.

Menurut Makmun, hari Senin jumlah keluarga yang terkena dampak banjir menjadi 6.695 keluarga, belum termasuk dari Samarinda Ulu dan Samarinda Ilir.

Aktivitas warga terganggu. Jalan sulit dilalui, termasuk jalan utama, Jalan Ahmad Yani. Banyak sepeda motor mogok.

”Seragam basah, padahal besok masih harus sekolah lagi,” kata Dillah (9), murid SDN 09 yang bersama kakaknya menerobos banjir sambil menenteng sepatu.

Pemkot, TNI, dan Polri menurunkan 19 perahu untuk membantu warga melewati banjir.

Di Kalimantan Tengah, luapan Sungai Barito setinggi 0,5 meter-1,5 meter menggenangi Desa Montallat, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara.

Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Provinsi Kalteng, Gazali Rahman di Palangkaraya, Senin, menuturkan, pihaknya sudah mengirim bantuan pangan dan pakaian.

Terkait potensi banjir di musim hujan, sebanyak 40 perwakilan taruna siaga bencana seluruh Kalteng, Selasa ini, akan mengikuti pembekalan antisipasi bencana banjir di Palangkaraya.

Sejak Minggu malam, setidaknya 40 rumah di Desa Kamasan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berada di sepanjang Sungai Cisangkuy serta anak sungainya terendam luapan sungai. Senin, banjir mulai surut dan warga berupaya mengeluarkan lumpur dari rumah mereka.

Sementara itu, memasuki musim hujan, warga yang tinggal di daerah rawan banjir di Kota Solo, Jawa Tengah, hanya bisa pasrah. Mereka berharap curah hujan tidak terlalu besar sehingga Bengawan Solo tidak meluap.

Pemkot Solo akan merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai. Tahun ini rencananya 600 keluarga direlokasi dari total 3.761 keluarga yang tinggal di bantaran sungai. Warga akan mendapat uang untuk membeli tanah seluas 50-60 meter persegi dengan harga maksimal Rp 200.000 per meter persegi serta uang Rp 8,5 juta untuk membangun rumah. Hal itu dikemukakan Kepala Badan Informasi dan Komunikasi Kota Solo Purnomo Subagyo.

Banjir juga mengancam 22 desa di Blora. Sementara itu, titik-titik longsor mulai bermunculan di Dusun Mangli, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. (BRO/CAS/ELD/EKI/HEN/EGI)



Post Date : 11 November 2008