|
KEKHAWATIRAN itu akhirnya nyata. Banjir kembali melanda Jakarta. Sebagian wilayah Ibu Kota Republik ini kembali lumpuh. Lalu lintas macet di mana-mana. Ribuan orang mengungsi ke tempat lebih aman. Di banyak kawasan permukiman, terutama yang dekat sungai, warga dihantui kekhawatiran akan kembali terendam seperti tahun 2002. Inilah prosesi rutin tahunan di Ibu Kota yang sudah telanjur salah urus. Meski sudah berkali-kali diperingatkan, masih saja ada warga yang tidak sempat meninggalkan rumahnya yang berada di daerah langganan banjir. Mereka harus dievakuasi oleh warga lain atau relawan maupun petugas penyelamat yang banyak bekerja membantu korban banjir. Banyak juga warga yang menggunakan peralatan seadanya seperti galon air mineral, tali, rakit seadanya, atau bahkan perahu-perahu plastik yang banyak dijual di pinggir jalan. Untuk membantu korban, warga dengan cepat membangun posko-posko dan dapur umum di sekitar lokasi penampungan sementara. Banyak juga dermawan yang turun membagikan nasi bungkus. Selain menyusahkan para korban yang tinggal di kawasan rawan banjir, genangan dan luapan air sungai juga membuat macet lalu lintas hampir di seluruh Jakarta. Perjalanan dari Bekasi ke pusat Kota Jakarta, misalnya, harus ditempuh lebih dari tiga jam. (msh) Post Date : 20 Januari 2005 |