Banjir Lumpuhkan Pantura

Sumber:Republika - 30 Januari 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
TUBAN -- Jalur pantai utara (pantura) Jawa di Bulu, Tuban, Jatim, hingga Ahad (29/1) siang lumpuh. Sekitar 150 truk terjebak. Perbaikan jalan darurat sepanjang 50 meter yang ambles di Desa Sukolilo dan pondasi jembatan yang rusak di Desa Bulu, Kecamatan Bulubancar, Tuban, belum rampung.

Truk tujuan Jakarta dan sekitarnya tak bergerak. Awak truk mulai mengkhawatirkan uang saku yang menipis. Kapolsek Bulubancar, AKP Gatot Subagyo, belum bisa memastikan rampungnya jalan yang rusak akibat terjangan banjir bandang dari Kali Bogor yang terjadi Sabtu (29/1). ''Badan jalan yang ambles sepanjang 50 meter terus diuruk dengan tanah keras, sedangkan jembatan yang rusak diperbaiki oleh Bina Marga Jatim,'' jelasnya.

Sementara, kereta api (KA) dari Surabaya ke Jakarta dan sebaliknya, hingga kini masih terganggu menyusul banjir di Stasiun KA Tawang, Semarang. Informasi dari pusat operasi KA Gubeng, Surabaya, perjalanan KA sudah berangsur lancar kendati harus tetap waspada saat melintas di kawasan yang tergenang air, seperti Stasiun Tawang.

Seluruh KA dari Bandung dan Jakarta yang melintasi jalur selatan sudah masuk Stasiun Gubeng, kendati telat. Sementara KA yang melewati Stasiun Tawang, yaitu KA Sembrani, Gumarang, Anggrek, dan Kertajaya, antre menunggu giliran melintasi lokasi yang terendam.

Banjir yang melanda kawasan pantura di Kabupaten Subang, Jabar, semakin meluas. Hingga Ahad sore (29/1), tiga kecamatan tergenang air setinggi satu meter. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Pamanukan. Sedikitnya 25 ribu warga diungsikan.

Enjang (67 tahun), seorang warga yang mengungsi, meninggal. Seorang warga lainnya yang indentitasnya belum diketahui, tewas tersengat listrik saat menaiki atap rumah. Banjir di Pamanukan terjadi sejak pukul 03.00 WIB, kemarin. Selain merendam ribuan rumah, banjir menenggelamkan sedikitnya 500 hektare sawah.

Di kota Semarang, beberapa daerah seperti Kaligawe, Genuk, Gayam Sari, dan Tugu, masih tergenang banjir yang terjadi sejak Jumat (27/1). Pada Ahad siang (29/1), ketinggian air mencapai 30 cm. Dibandingkan Sabtu, kondisinya lebih baik karena ketinggian air sempat satu meter.

Akibat banjir itu, arus lalu lintas jalur utara Semarang-Surabaya, tepatnya di Jalan Kaligawe, macet. Pekerja pabrik di daerah itu memilih berjalan kaki menghindari genangan air dan lubang jalan.

Sementara, PT Garuda Indonesia tidak lagi memindahkan penerbangannya dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, ke Bandara Adi Sumarmo, Solo, sejak Ahad sore (29/1). Pesawat GA-250 rute Jakarta-Semarang, menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara A Yani. Sejak Jumat (27/1), landas pacu Bandara A Yani tergenang air setinggi 10-30 cm.

Di Rembang dan Demak, Jateng, sedikitnya tujuh orang tewas akibat tanah longsor dan banjir. Bencana itu menyebabkan sejumlah rumah terendam air dan rusak berat.

Ratusan hektare sawah di Kecamatan Srandakan, Kretek, dan Sanden Kabupaten Bantul, Yogyakarta, terendam banjir setinggi 60-80 cm akibat hujan deras sejak Jumat sore hingga malam.

Banjir akibat hujan deras dan air laut pasang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sampang, Madura, Jatim, menenggelamkan puluhan rumah warga. Banjir juga terjadi di Kabupaten Bangkalan. Di Cilincing, Jakarta Utara, ombak besar memorakporandakan ratusan rumah di bibir pantai.

Warga di Kampung Candulan, Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, terserang diare dan gatal setelah banjir sirit. Air kotor dan berbau tak sedap dari luapan Kali Angke, anak Sungai Cisadane, menjadi penyebabnya.(ant/has )

Post Date : 30 Januari 2006