|
JAKARTA, (PR).-Aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang lumpuh, setelah sejumlah penerbangan mengalami penundaan. Hal ini terjadi akibat terputusnya jalur tol menuju bandara karena banjir dengan tinggi sekitar 25 cm, Senin (26/11) sore. Banjir terjadi setelah tanggul di KM 27 jebol. Genangan air itu berasal dari air laut yang tersapu ke arah bandara. Banyak kendaraan terjebak sehingga terjadi kemacetan di kawasan tersebut, dengan ekor kemacetan di Slipi Jakarta Barat yang jaraknya kira-kira 7 kilometer. Hingga pukul 19.40 WIB, jumlah penerbangan yang mengalami penundaan semakin banyak. Andika, salah seorang petugas Office in Charge (OIC) Bandara Cengkareng membenarkan bahwa jumlah penerbangan yang mengalami penundaan (delay) sangat banyak. "Jumlahnya sedang kami data," katanya. Penundaan penerbangan itu mulai terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Menurut Administratur Bandara, Hari Bakti, penundaan jadwal penerbangan itu merupakan keputusan maskapai. "Kemungkinan kru pesawat belum tiba di bandara, atau penumpangnya yang tidak bisa sampai ke bandara," kata Hari. Sejauh ini, penerbangan-penerbangan yang mengalami penundaan adalah penerbangan dengan rute domestik. Sementara rute luar negeri, pesawat tetap berangkat sesuai dengan jadwal. Penumpang yang terlambat datang ke bandara, ditinggal. Kemacetan luar biasa di tol bandara juga memengaruhi pemberangkatan jemaah haji. Hingga pukul 20.45 WIB, rombongan haji dari dua kloter belum tiba di Terminal Haji Bandara Soekarno-Hatta. Dua kloter itu adalah kloter 28 dan 29 asal Jawa Barat. Padahal, seharusnya kloter 28 sudah harus terbang pada pukul 19.50 WIB. Sementara jadwal keberangkatan rombongan haji kloter 29 pukul 21.50 WIB. "Hingga kini, kedua kloter jemaah belum sampai di sini. Padahal, sudah dari tadi siang mereka diberangkatkan dari Asrama Haji Pondok Gede," kata Suryadi, salah seorang petugas di Posko Haji Bandara Cengkareng. "Sekarang tinggal menunggu jemaahnya saja. Padahal, dua pesawat sudah siap berangkat. Kami belum tahu di mana posisi rombongan ini berada. Kabarnya sih memutar lewat belakang," tutur Suryadi. Akibat banjir di tol menuju Bandara Soekarno-Hatta, banyak kendaraan yang menggunakan jalan alternatif di sekitar bandara. Hal ini pun mengakibatkan kemacetan luar biasa. Arus kendaraan dari Grogol Jakarta Barat ke arah bandara dan sebaliknya tidak bergerak mulai pukul 18.05 WIB. Bahkan, kemacetan lebih parah lagi terjadi pada pukul 20.00 WIB. Kendaraan tidak bisa bergerak. Air laut meluap Jebolnya tanggul di KM 27, juga disebabkan air laut Jawa sedang pasang dan akhirnya meluap ke daratan. Di kawasan Jakarta Utara, meluapnya air laut telah merendam kawasan perumahan penduduk seperti kawasan Muara Angke, Muara Baru, Penjaringan, Pasar Ikan, dan Pluit. Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Maritim BMG, Suratno mengatakan, air pasang di pantai Jakarta Utara sebagai fenomena bulan purnama penuh. Posisi bulan purnama menyebabkan daya tarik bumi menguat dan menyebabkan gelombang pasang setinggi 1-2 meter. "Tanggal 26 dan 27 November merupakan puncak maksimal gerhana bulan, sehingga air masih tinggi. Air mulai turun lagi tanggal 28 November, dan air laut normal lagi tanggal 30 November," kata Suratno kepada "PR". Genangan air di sejumlah kawasan Jakarta Utara juga disebabkan pintu air di sejumlah titik sengaja dibuka oleh warga setempat. Misalnya di Pasar Ikan dan Kampung Muara Angke, ketinggian air pada pagi hari mencapai 1,5 meter. Keadaan serupa terjadi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara. Seorang warga mengaku, air mencapai sedada atau 1 meter lebih. Akibatnya, warga sekitar mengungsi ke tempat yang tinggi, di antaranya Masjid Nurul Mubin, Muara Baru. (Dtc/A-84/A-130) Post Date : 27 November 2007 |