|
WONOSOBO, KOMPAS - Hujan deras pada Sabtu-Minggu (18/12) memicu banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah, seperti di Wonosobo dan Tegal, Jawa Tengah, serta Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sementara itu pasang surut air laut di Aceh menebar ancaman abrasi. Peristiwa di Dieng, Kabupaten Wonosobo, tidak hanya mengakibatkan 26 rumah rusak dan satu taman pendidikan Al Quran roboh, tetapi juga menewaskan seorang warga. Adapun kejadian serupa di Pulau Palue menyebabkan dua warga hilang tertimbun lumpur dan bebatuan. Bupati Wonosobo Kholiq Arif mengungkapkan, 10 warga tidak diketahui keberadaannya serta 627 jiwa (183 kepala keluarga) diungsikan sementara ke tempat aman. Bencana yang terjadi sekitar pukul 13.30 menewaskan Isti Triyani (30) yang sedang mengandung delapan bulan, enam warga luka berat, dan enam luka ringan. ”Kami menanggung kebutuhan pengungsi, seperti pakaian, makanan, dan obat-obatan. Dapur umum disiapkan. Semua camat diminta berkoordinasi dengan desa-desa yang rawan bencana longsor dan banjir bandang untuk mengamankan kawasannya,” tutur Kholiq. Sementara itu banjir di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menggenangi jalan-jalan di wilayah tersebut. Air juga masuk ke rumah penduduk pada Sabtu malam. Sementara itu banjir bandang yang membawa lumpur dan batu-batu besar dari kawasan hulu Gunung Api Rokatenda menerjang delapan desa di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Dua warga setempat, Theresia Tia, dan putrinya, Zaskia (7), diperkirakan tertimbun lumpur dan bebatuan. Banjir mulai melanda pada Sabtu sekitar pukul 15.00 Wita, setelah sebelumnya hujan lebat mengguyur sekitar satu jam. Hujan baru mereda pukul 19.00. ”Gedung SD Inpres Langawai di Dusun Langawai, Desa Lidi, juga rusak berat,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kecamatan Palue Hermanus Pele. Rumah Hermanus di Desa Reruwaerere juga kemasukan lumpur. Kepala Kepolisian Resor Sikka Ajun Komisaris Besar Ghiri Prawijaya di Maumere mengemukakan, pihaknya telah menurunkan enam personel untuk membantu warga mengatasi kesulitan pascabanjir. Di sisi lain, ujar Wakil Bupati Sikka Wera Damianus, normalisasi badan jalan yang tertutup lumpur tidak dapat dilakukan dengan cepat karena pembersihan dilakukan secara manual oleh masyarakat setempat. Abrasi Cuaca buruk juga membuat air laut pasang di Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu. Abrasi pun tak terhindarkan. Dua rumah hanyut ke laut. Dua keluarga yang rumahnya rusak hingga hari Minggu masih mengungsi di tenda yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lhokseumawe. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lhokseumawe T Muchtar Said, Minggu, mengatakan, pasang air laut mulai naik ke permukiman sejak Jumat malam.(SEM/WIE/HAN/ACI/EGI/GRE/SON) Post Date : 19 Desember 2011 |