|
[SURABAYA] Sedikitnya tiga korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak Kamis (20/4) dini hari mengakibatkan meluapnya Sungai Ngasinan dan Sungai Prambon. Luapan air dari kedua sungai itu hingga Kamis siang masih merendam desa-desa yang tersebar di Kecamatan Karangan, Kecamatan Pogalan , Kecamatan Kota Trenggalek. Staf Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Djoko Setiono, kepada Pembaruan, Kamis (20/4) pagi, membenarkan, sedikitnya tiga korban meninggal dunia telah ditemukan. "Sejumlah rumah rusak diterjang air bah setinggi dua setengah meter sampai tiga meter. Sedangkan listrik sudah dimatikan, demikian juga dengan saluran telepon Telkom. Sementara warga sudah diungsikan "Khusus untuk kerusakan infrastruktur belum sempat dievaluasi. Aktivitas perkantoran dan sekolah diliburkan akibat banjir yang menggenangi jalan raya, gedung-gedung perkantoran maupun sekolah belum surut,'' katanya. Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Trenggalek, Husni, menjelaskan, pintu air Dam Bungo sudah mulai dibuka untuk mempercepat turunnya genangan air menuju ke Samudra Indonesia. Banjir bandang dari Sungai Ngasinan yang hulunya di Gunung Wilis diduga akibat pengundulan hutan. Sementara arus lalu lintas dari Tulungagung menuju Trenggalek terputus sampai di pertigaan Prigi. Tapi ada jalur alternatif melalui Ngetal dan menyusuri bagian atas sungai sampai Trenggalek. Sementara ruas jalan dari arah Kabupaten Ponorogo juga putus menjelang masuk Kota Trenggalek akibat longsor karena hujan deras dan banjir. Wakil Ketua Satkorlak Jatim, Hendro Siswanto mengatakan, pihaknya mempersiapkan sejumlah tenda dan sembako untuk korban banjir jika dibutuhkan. Selain itu, mengirimkan perahu karet jika air belum surut dan satgas gerak cepat. ''Kami sudah minta kepada Satlak Kabupaten Kediri dan Tulungagung untuk memantau dan memberi bantuan, dan segera menuju lokasi,'' katanya. [029] Post Date : 20 April 2006 |