Banjir Landa Tebing Tinggi

Sumber:Media Indonesia - 16 November 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
MEDAN (Media): Sekitar 1.500 rumah di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara, terendam banjir sejak Rabu (14/11) akibat meluapnya Sungai Bahilang.

Ribuan warga mengungsi ke sejumlah lokasi yang tidak terkena banjir dan posko yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Tebing Tinggi karena hingga kemarin air hanya surut beberapa sentimeter.

Rumah-rumah yang terendam hingga setinggi 50 sentimeter (cm) itu tersebar di 11 kelurahan di Kecamatan Padang Hulu dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota.

Di Padang Hulu, banjir melanda Kelurahan Pabatu, Lubuk Baru, Lubuk Raya, Padang Merbai, Tualang, Persiakan, dan Kelurahan Bandar Sono. Sedangkan di Tebing Tinggi Kota, banjir melanda Kelurahan Pasar Baru, Pasar Gambir, dan Kelurahan Mandailing.

Banjir yang menggenangi kota itu terjadi setelah daerah hulu sungai diguyur hujan. Menurut Kepala Subbagian Informasi dan Kehumasan Pemkot Tebing Tinggi Adi Sucipto, kemarin, warga di beberapa lokasi yang mulai surut kembali ke rumah untuk membersihkan tempat tinggal mereka dari sisa-sisa lumpur.

''Banjir yang melanda dua kecamatan itu memang tidak merata. Karena itu, ada yang sudah surut, ada juga yang masih tergenang,'' katanya, kemarin.

Dia juga mengatakan Pemkot Tebing Tinggi sudah menyalurkan sejumlah bantuan berupa beras, mi instan, dan tenda.

Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sedikitnya 10 ribu hektare (ha) areal tanaman pertanian terancam banjir. Karena banjir hampir setiap tahun melanda, petani diminta mempercepat masa tanam.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cirebon Ali Effendi, areal yang terancam banjir tersebut tersebar di Kecamatan Arjawinangun, Gegesik, Panguragan, Kapetakan, Suranenggala, Gebang, dan Kecamatan Gunung Jati. Wilayah tersebut selalu terkena banjir karena posisinya di dataran rendah.

Di sisi lain, untuk mengendalikan banjir sekaligus menjaga ketersediaan air, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, membangun 200 titik sumur resapan yang dibiayai APBD 2007 sebesar Rp450 juta.

Sementara itu, warga Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), yang rumahnya tergenang banjir diminta mewaspadai diare. Warga juga diinstruksikan untuk segera bergotong-royong membersihkan lingkungan saat banjir surut.

Camat Kroya U'ong Suparno mengatakan sebagian wilayahnya hingga kini masih tergenang sekitar 20 cm hingga 30 cm dan sebagian lainnya telah surut. ''Namun, kita imbau warga agar waspada terhadap banjir susulan. Karena jika hujan deras lagi, hampir dipastikan wilayah setempat bakal tergenang kembali,'' kata Suparno, kemarin.

Puting beliung

Selain masih terancam banjir, Cilacap dan kabupaten lainnya di Jateng bagian selatan masih berpeluang diterjang angin puting beliung hingga dua pekan mendatang. Sebab, menurut pengamat cuaca Stasiun Meteorologi Kelas I Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Cilacap, Teguh Wardoyo, di wilayah tersebut masih ada daerah yang belum memasuki musim hujan.

''Kalau di satu wilayah masih ada yang belum memasuki musim penghujan maka tetap ada potensi munculnya angin puting beliung. Di Jateng selatan, daerah yang berpotensi terkena angin puting beliung antara lain wilayah Banyumas bagian utara. Karena itu kita minta warga meningkatkan kewaspadaan,'' katanya.

Untuk mengantisipasi bencana akibat angin kencang, 2.000 pohon perindang di Yogyakarta dipangkas dan ditebang. Pemangkasan pohon di antaranya dilakukan di sepanjang Jl Ahmad Dahlan, Jl Gejayan, Jl Hayam Wuruk, Jl Adi Sutjipto, dan kawasan Kota Baru. Sedangkan penebangan dilakukan terhadap pohon-pohon di Jl Letjen Suprapto dan sekitar Kelurahan Purwokinanti, Kecamatan Pakualaman.

Dari Pekanbaru dilaporkan, BMG setempat meminta nelayan untuk waspada ketika akan melaut karena ketinggian gelombang di Provinsi Riau dapat melebihi 2 meter. Kepala Seksi Analisa BMG Pekanbaru Yohanes Drajad Bintoro, kemarin, mengatakan ancaman tingginya gelombang terutama terjadi di perairan Kabupaten Indragiri Hilir yang berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

''Gelombang tinggi memang lebih banyak terjadi di Provinsi Kepri. Namun juga berdampak langsung dengan laut di sekitarnya seperti di perairan Indragiri Hilir. Untuk itu perlu kami imbau kepada nelayan agar membatasi kegiatan di laut ketika gelombang sedang tinggi seperti sekarang,'' kata Yohannes. (YN/UL/LD/BN/BG/BY/SO/N-1).



Post Date : 16 November 2007