|
[TEBING] Sekitar 200 rumah yang berada di Kecamatan Padang Hulu dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, sekitar 81 kilometer (km) arah selatan dari Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), sampai Kamis (15/11) pagi, masih terendam air. Banjir itu muncul karena Sungai Bahilang dan Sungai Padang meluap akibat hujan yang turun di kawasan hulu sungai. Masyarakat sempat mengungsi karena mengkhawatirkan luapan air sungai bertambah tinggi. Kepala Badan Informasi dan Komunikasi Sumatera Utara Eddy Syofian yang dihubungi SP, Kamis pagi, di Medan, mengaku sudah menerima laporan banjir dari pemerintah kabupaten setempat. Sampai sejauh ini, penanganan pengungsi di daerah banjir masih dapat teratasi. Pemerintah setempat sudah menyalurkan bantuan makanan, minuman, indomi maupun obat-obatan. "Permintaan bantuan ke Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) belum ada. Kalaupun membutuhkan bantuan, Pemprov sudah siap melakukannya. Banjir yang terjadi tersebut pernah tahunan terjadi sejak tahun 1970 lalu. Ini terjadi akibat luapan air sungai," katanya. Eddy mengusulkan, sudah saatnya pemerintah pusat memikirkan langkah antisipasi penanganan masalah banjir musiman tersebut. Salah satu langkah untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan melakukan pengerukan Sungai Bahilang dan Sungai Padang. Diungkapkan tidak ada korban jiwa akibat dari banjir yang melanda Tebing Tinggi tersebut. [AHS/W-8] Post Date : 15 November 2007 |