Banjir Landa Tapanuli Selatan dan Tengah

Sumber:Media Indonesia - 25 Juli 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
MEDAN (Media): Lima orang tewas dan 621 rumah rusak akibat banjir bandang dan longsor melanda empat kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, Sumatra Utara (Sumut).

Bercana sejak Minggu (22/7) petang hingga Senin (23/7) malam itu terjadi setelah wilayah tersebut terus diguyur hujan sepekan terakhir. Di Tapanuli Selatan, tiga kecamatan yang dilanda bencana adalah Batang Toru, Padang Sidempuan Barat, dan Siasis.

Di Kecamatan Batang Toru dan Padang Sidempuan Barat sedikitnya tujuh desa yang terendam akibat meluapnya Sungai Aek Malombu dan Sungai Sangkunur. Di dua kecamatan itu terdapat 486 keluarga yang menjadi korban banjir dan satu orang di antaranya meninggal akibat terseret arus, yaitu Ucok, 5.

Sebaliknya, di Kecamatan Siais sedikitnya 135 keluarga yang terkena longsor dan banjir bandang akibat meluapnya Sungai Menek. Di wilayah itu tercatat tiga orang tewas akibat tertimbun longsor. Mereka masih satu keluarga bermarga Ritonga yang tinggal di Desa Pukats.

Hingga kemarin, Kecamatan Siais yang paling parah terkena bencana belum dapat ditembus kendaraan roda empat karena satu-satunya jembatan dan jalan menuju wilayah itu terputus total. Akibatnya, bantuan juga sulit disalurkan ke lokasi.

Bupati Tapanuli Selatan Ongku Hasibuan saat dihubungi Media Indonesia mengatakan bantuan logistik tetap diupayakan disalurkan ke Kecamatan Siais dengan menggunakan sepeda motor dan becak. Jalan dan jembatan yang rusak akan segera diperbaiki untuk memudahkan pendistribusian bantuan.

''TNI juga menawarkan bantuan helikopter untuk penyaluran bantuan. Namun, kami menganggap belum perlu. Jika diperlukan, helikopter itu akan segera berangkat,'' katanya.

Bantuan yang sudah disalurkan ke tiga kecamatan itu, ujar Ongku, antara lain beras sebanyak 3 ton, mi siap saji, telur, air minum, dan pakaian. Sementara itu, banjir susulan terus terjadi karena hujan belum reda.

Di Kabupaten Tapanuli Tengah, longsor terjadi di tepi jalan yang menghubungkan Sibolga dengan Tarutung, tepatnya di Desa Aek Meranti, Kecamatan Sitahuis, dan menewaskan satu orang.

Banjir juga melanda sejumlah daerah di Sumatra Barat, antara lain Kabupaten Agam dan Pasaman Barat. Di Kabupaten Agam, bencana itu sedikitnya mengakibatkan 800 rumah penduduk Kecamatan Lubuk Basung dan Tanjung Mutiara terendam setinggi 1 meter. Di Pasaman Barat, banjir setinggi 2 meter menenggelamkan sekitar 350 rumah di Kecamatan Ranah Batahan, Sungai Aur, Lembah Malintang, dan Kecamatan Pasaman.

Pasokan tersendat

Sementara itu, pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, masih tersendat akibat lokasi tambang di Kabupaten Tanah Bumbu dan Tanah Laut terendam banjir sejak beberapa hari lalu. Karena itu, pemadaman listrik secara bergilir diperkirakan akan berlangsung lama.

Manajer PLTU Asam-Asam Dwi Priyo Basuki, kemarin, mengatakan hingga kini stok batu bara sebagai bahan bakar PLTU tetap kritis. Pada Senin (23/7) sempat ada tambahan pasokan dari PT Jorong Barutama Grestone dan PT Arutmin Indonesia, tetapi jumlahnya terbatas. Sebaliknya, tiga perusahaan pemasok lainnya belum dapat beroperasi karena areal tambang batu bara masih terendam banjir.

Dua hari sebelumnya pasokan batu bara terhenti, padahal PLTU berkapasitas 130 megawatt itu membutuhkan batu bara 2.000 ton per hari. Saat ini stok batu bara milik PLN wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah tinggal 3.000 ton.

Dari Singkawang dilaporkan, 1.532 warga Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), mengungsi karena banjir akibat meluapnya Sungai Sedau.

Kemacetan lalu lintas akibat banjir lumpur di jalan lintas timur Sumatra wilayah Desa Suban, Kecamatan Tungkalulu, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, juga masih berlangsung. Panjang antrean kendaraan dari arah Jambi menuju Riau dan sebaliknya sekitar 5 kilometer. (YN/KN/AA/DY/AR/SL/N-1).



Post Date : 25 Juli 2007