|
Batulicin - Sebanyak 3.000 keluarga terpaksa mengungsi setelah banjir besar melanda enam desa di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, karena air Sungai Satui meluap. Banjir ini merupakan yang terbesar yang pernah terjadi di daerah yang terletak 300 kilometer dari Banjarmasin itu. Puncak banjir yang datang sejak Sabtu lalu terjadi kemarin ketika 2.525 keluarga dari Desa Sungai Danau mengungsi. Sebelumnya, 475 keluarga dari desa lain sudah mengungsi. Warga menduga luapan air sungai ini terkait dengan aktivitas PT Arutmin Indonesia, perusahaan tambang batu bara di daerah tersebut. Menurut sejumlah warga, perusahaan tambang ini membuka pintu kanal air sehingga banjir besar dari Sungai Danau tidak bisa dihindari. Dugaan ini diperkuat dengan tidak turunnya hujan di kawasan puncak Meratus. Apalagi air bah datang tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda seperti hujan. Dugaan ini dibantah juru bicara PT Arutmin Indonesia Jakarta, Zainuddin Lubis. "Banjir bukan disebabkan oleh pintu kanal dibuka," ujar Zainuddin di Batulicin kemarin. Pintu kanal air PT Arutmin Indonesia, kata dia, sudah hampir satu tahun dibuka dan tidak pernah memunculkan masalah. Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Kalimantan Selatan Ramdi Kurdi juga belum bisa memastikan penyebab banjir. Apalagi badan pengendali ini tidak memberikan rekomendasi kepada perusahaan tambang ini untuk mengalihkan aliran Sungai Jelamu. "Arutmin bekerja tidak berdasarkan analisis lingkungan yang sudah direvisi," katanya. Sampai saat ini, badan tersebut masih meneliti pemicu banjir dadakan itu. Sementara itu, Camat Satui Fadliansyah Akbar mengatakan, dari enam desa yang dilanda banjir, Desa Sungai Danau yang paling parah sehingga 2.525 keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir ini merupakan yang ketiga setelah kejadian serupa pada Mei dan Juni lalu. Akbar mengatakan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu baru saja menyelesaikan distribusi bantuan korban banjir yang terjadi Juni lalu. Warga pun baru kembali dari pengungsian untuk membersihkan rumah. "Sekarang banjir tiba-tiba datang lagi," katanya. Dia mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir agar tidak kembali ke rumah untuk sementara waktu guna menghindari banjir susulan. khaidir rahman Post Date : 10 Juli 2007 |