|
PALOPO (SINDO) – Banjir bandang yang melanda Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (4/11), lalu menyebabkan 3.600 rumah warga mengalami rusak berat. Aktivitas warga Palopo pun lumpuh lantaran sejumlah fasilitas publik yang ada di Palopo terendam banjir.Di antaranya, SDN 75 Urutanga Palopo, sejumlah pertokoan yang berada di Pusat Niaga Palopo (PNP), dan sejumlah perkantoran. Selain itu Rumah Sakit (RS) Sawerigading Palopo,RS At Medika Palopo,dan Puskesmas Wara. Setelah banjir mulai surut, sejumlah warga kemarin melakukan pembersihan di rumah masing-masing lantaran terendam banjir. Selain itu,sedikitnya 960 Kepala Keluarga mengungsi ke tempat yang aman. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Palopo, Jawil, mengaku bahwa banjir bandang menyebabkan ribuan rumah warga terendam. ”Sedikitnya ada 2.700 warga yang menjadi korban. Jumlah pengungsi sudah mencapai 1.000 KK dan semuanya sudah kami tempatkan di beberapa titik pengungsian yang disiapkan di tiap kecamatan,” ungkap Jawil saat melakukan evakuasi warga banjir di Kecamatan Wara kemarin. Pemkot juga membangun tiga buah dapur umum bagi korban banjir. ”Ketiga dapur itu dibangun di Kecamatan Wara,Wara Timur, dan Mungkajang.” Sejauhini,wargayang mengungsi telah tertangani dan mendapatkan perawatan dari tim Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (Satkorlak PB) Kota Palopo. Data Satkorlak Kota Palopo menyebutkan, hingga kini sudah tercatat sebanyak 3.600 rumah rusak. Sementara 300 rumah di antaranya dalam kondisi rusak parah. Hingga kini, tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Sulsel sudah diturunkan ke lokasi bencana. ”Basarnas mencari korban banjir yang tewas, hingga kemarin dilaporkan telah ditemukan sebanyak empat orang,”ungkapnya. Wakil Wali Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso, menyatakan kerugian akibat bencana banjir mencapai Rp20 miliar. ”Kami perkirakan kerugian mencapai Rp20 miliar. Sebab, banyak rumah warga yang hanyut dan harta benda mereka yang rusak lantaran terendam banjir,”ujarnya. Sementara itu, salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Mungkajang,Kelurahan Murante, terisolasi akibat akses jalan yang menuju ke lokasi tersebut tertutup tanah longsor. Padahal, ada sekitar 150 KK yang berada di kelurahan tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palopo Ibrahim Chaeruddin mengaku tengah mengupayakan kedatangan alat berat guna menyingkirkan material longsor yang menutupi akses jalan tersebut.” Semoga bantuan bisa segera kami salurkan ke lokasi tersebut secepatnya,” ungkap Ibrahim. (asdhar) Post Date : 06 November 2008 |