|
Pekanbaru, Kompas - Bencana banjir menjadi siklus tahunan di Riau dan menyerang hampir di semua kawasan 11 kabupaten/kota setiap kali musim hujan datang. Curah hujan yang cukup tinggi awal tahun 2006 ini mengakibatkan empat sungai besar di Riau meluap dan menggenangi 23 kawasan daerah aliran sungai. Ada empat sungai besar di Riau, yakni Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Rokan, dan Sungai Indragiri. Pemantauan selama sepekan terakhir menunjukkan belasan desa di empat kabupaten, yaitu Kuantan Singingi, Pelalawan, Kampar, dan Siak, telah menerima gelombang luapan air dari sungai-sungai besar tersebut. Data dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Riau menunjukkan bencana tahunan itu terjadi akibat lingkungan alam Riau rusak. Tercatat, daerah hulu masing-masing sungai yang juga berupa hutan alam tangkapan air kini rata-rata telah gundul. Perusakan hutan dengan berbagai cara ilegal, seperti pembalakan liar, perambahan hutan, dan alih fungsi lahan tanpa pertimbangan keseimbangan alam, terus terjadi di Riau. Sekitar tiga juta hektar kawasan hutan di seluruh provinsi selama 20 tahun terakhir tergerus dan hanya menyisakan 650.000 hektar. Tak heran jika dengan curah hujan selama sepekan terakhir, berada pada kisaran 2.500 mm/detik sampai ke 2.600 mm/detik, luapan air sungai tak terbendung lagi. Lima kabupaten Kawasan yang dilanda banjir sejak pekan lalu, antara lain Desa Enok, Indragiri Hilir, dan Desa Retih di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri, Kampar Hilir dan Kampar Kiri di kawasan DAS Kampar, Rokan Hilir, Rokan Kanan di sekitar daerah Mahato, Lubuk Hilir, Rokan Kanan Hulu dan Bangko Dua, serta Rokan Kiri di sekitar Sosah dan Rokankiri Hilir di DAS Rokan, Siak Hilir dan Siak Hulu di DAS Siak. Selain mendapat limpahan air dari luapan sungai, beberapa desa di kawasan Kabupaten Indragiri Hilir kebanjiran luapan air dari kawasan pantai. Beberapa desa yang tergenang limpahan air payau tersebut adalah Desa Danai, Desa Gaung, Desa Guntung, Desa Kateman, dan Desa Rawa. Kabupaten Indragiri Hilir, sebagai kawasan DAS Indragiri, daerahnya terancam 100 persen bencana banjir jika curah hujan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan. Kondisi serupa kemungkinan terjadi pula di Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Bengkalis. Untuk tahun ini, menurut Ketua Bapedal Riau Khairul Zainal, akan banyak daerah genangan baru yang muncul. Selain diakibatkan kondisi hutan yang sudah botak, pasokan air dari provinsi tetangga juga jadi penyebab. Khairul Zainal menegaskan, kondisi seperti ini akan terus berlanjut sampai lima tahun kedepan apabila aparat penegakan hukum Riau masih lemah dalam hal penanggulangan perambahan hutan. (NEL) Post Date : 20 Januari 2006 |