|
Bangkinang, Kompas - Hujan yang tak berhenti mengguyur Riau selama sepekan terakhir mengakibatkan sungai meluap dan menggenangi belasan desa di Kabupaten Kampar, Siak, Pelalawan, dan Kuantan Singingi. Banjir terparah terjadi di Desa Sahilan, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar. Pantauan di lapangan, sedikitnya lima desa di Kecamatan Gunung Sahilan terendam air luapan Sungai Kampar Kiri hingga dua meter. Di Dusun Tiga Pulau Baru, Desa Sahilan, terdapat 108 rumah yang dihuni sekitar 300 keluarga tergenang air. Itu juga terjadi di Dusun Satu Koto Dalam dan Dusun Dua Koto Betung. Hampir 600 keluarga kini hidup dalam genangan air. Dalam perjalanan menuju Desa Gunung Sahilan, 120 kilometer dari Pekanbaru, beberapa titik genangan air mengakibatkan jalan darat terputus atau sulit dilalui kendaraan bermotor. Air itu menggenangi hampir sepanjang 30 kilometer. Warga terpaksa mengoperasikan rakit-rakit kayu untuk mengangkut bahan makanan dan kendaraan bermotor. Sebagian penduduk memilih mengungsi dengan mendirikan tenda-tenda darurat dari terpal di Jembatan Kampar Gunung Sahilan. Bersama keluarga-keluarga pengungsi tersebut, tak lupa hewan ternak seperti sapi dan kambing turut ditampung. Banjir sudah menjadi langganan kawasan ini. Desa kami bersama belasan desa lain di bantaran Kampar Kiri, mungkin sekitar 10 kilometer cakupannya, selalu setiap tahun, kata Kepala Desa Gunung Sahilan Rustam AR, Jumat (13/1). Menurut Rustam, banjir ini merupakan banjir kiriman dari daerah hulu Sungai Kampar Kiri yang kehilangan daerah tangkapan akibat penggundulan hutan. Hujan deras di hulu, meskipun hanya beberapa jam, akan mengakibatkan Gunung Sahilan dan sekitarnya banjir. Banjir yang selalu datang sejak tahun 1976 menyebabkan banyak lahan telantar. Lebih dari 700 hektar lahan di Desa Gunung Sahilan praktis tak pernah ditanami karena takut banjir. Kondisi serupa terjadi juga di desa lain di bantaran Kampar Kiri. Genangan air yang terus merendam jalan, kebun, dan rumah warga menyebabkan kerugian material cukup besar. Meski belum terjadi kekurangan makanan, bantuan mulai mengalir. Di Kabupaten Pelalawan, banjir mulai mengganggu lalu lintas jalan lintas timur. Di daerah Sorek, jalan sepanjang delapan kilometer yang tengah diperbaiki kembali tertutup air. (nel) Post Date : 14 Januari 2006 |