|
[PESSEL] Sejumlah wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar), dilanda banjir, menyusul hujan lebat yang turun terus- menerus sejak tiga hari terakhir ini. Puncaknya, Selasa (2/1), hingga Rabu (3/1) siang sebanyak tujuh kecamatan dan 1.000 rumah warga terendam banjir serta satu gedung sekolah dasar (SD) hancur. Ketujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Koto XI Tarusan, Kecamatan Bayang, Kecamatan IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Lengayang, dan Kecamatan Linggo Sari Baganti digenangi air dengan ketinggian berkisar antara 0,5 sampai 1 meter. Dari sejumlah lokasi yang dilanda banjir membuat jalur lalu lintas lumpuh sekitar delapan jam, terutama di Kecamatan Koto IX Tarusan, di mana banjir mengakibatkan jalur Padang-Painan lumpuh. Antrean kendaraan cukup panjang, baik kendaraan umum yang menuju maupun yang datang dari arah Painan. Panjang antrean kendaraan yang terjadi saat itu mencapai 1 km lebih. Selain membuat macet jalanan, banjir juga mengakibatkan ratusan hektare lahan pertanian rusak, dan sekitar 1.000 rumah warga terendam, satu sekolah hancur. Informasi yang diperoleh Pembaruan, Rabu (3/1), dari Pessel menyebutkan, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Tarusan di Kecamatan Koto IX Tarusan. Sementara di Kecamatan Bayang, banjir melanda Kampung Talaok dan Lubuk Pasing, Kenagarian Gurun Panjang. Di sini, puluhan rumah terendam, ketinggian air mencapai 75 sentimeter. Di Kecamatan Lengayang banjir merendam ratusan rumah penduduk, persisnya di Kampung Tebing Tinggi, Rangeh dan Medan Baik, Kenagarian Kambang. Ketinggian air di sini rata-rata 1 meter. Begitu juga di Kecamatan Linggo Sari Baganti, banjir yang disebabkan meluapnya Batang Air Haji merendam sekitar 75 rumah penduduk di Kampung Pasar Lama, Kenagarian Air Haji. Sementara banjir yang terjadi di Kecamatan Sutera menghancurkan sebuah bangunan sekolah. Bangunan Sekolah Dasar (SD) di No 31 Koto Berapak, Surantih, Sutera, hancur ketika arus sungai menggerus bangunan tersebut. Dipastikan, karena peristiwa ini, proses pendidikan di sekolah itu terganggu. Empat Titik Dari pengamatan Pembaruan dilaporkan, setidaknya di sepanjang Jalan Padang-Painan, terdapat empat titik banjir yang menggenangi jalan raya hingga ketinggian 1,5 meter. Banjir di antaranya terjadi di Kampung Jongah, Kenagarian Barung-Barung Belantai, Kampung Pasar Minggu dan Kampung Jambatan Duo, di Kenagarian Duku. Semuanya berada di Kecamatan Kota XI Tarusan. Kemudian, banjir juga terjadi di Api-Api Kecamatan XI Tarusan. Amir (54), warga Kampung Jongah, mengaku sudah sering menderita kerugian material akibat bencana itu. "Akibat banjir, lahan sawah menjadi rusak dan tidak bisa dipanen, terpaksa ditanam ulang. Jelas ini membutuhkan biaya lagi," katanya, Selasa (2/1) di lokasi banjir. Begitu juga dengan warga Jongah lainnya, Hasan (39). Pria yang memiliki kolam ikan air tawar ini, terpaksa harus menelan kerugian yang cukup banyak, lantaran ikan di kolamnya lepas terbawa air. Pemerintah Kabupaten Pessel sendiri telah menurunkan sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang didukung pihak Kepolisian untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir. Petugas ini pun mencoba mengarahkan kendaraan yang melewati jalur itu untuk menghentikan perjalanannya menjelang surutnya debit air. Sekitar pukul 12.00 WIB, arus kendaraan berlangsung-angsur pulih, menyusul menyusutnya air yang menggenangi jalan raya. Bupati Pessel Nasrul Abit, Ketua DPRD Pessel Alirman Sori, dan Wakil Ketua DPRD Mardinas N Syair telah turun ke sejumlah lokasi banjir. Bupati Nasrul juga memberikan bantuan darurat berupa 30 dus mie instan, tiga karung jagung rebus dan 100 kilogram beras. "Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir," kata Nasrul Abit. Sampai Rabu pagi, banjir mulai surut. Namun banjir masih terus menggenangi rumah warga. Para warga berharap hujan cepat berhenti agar mereka bias kembali ke rumah masing-masing. [BO/W-8] Post Date : 04 Januari 2007 |