Banjir Landa Pandeglang

Sumber:Kompas - 25 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Pandeglang, Kompas - Banjir mulai merendam sejumlah desa di enam kecamatan di daerah selatan Pandeglang, Banten, Senin (24/11) kemarin. Air menggenangi ribuan rumah, ratusan hektar sawah, dan tambak, serta jalan utama menuju kawasan Ujung Kulon.

Keenam kecamatan itu adalah Patia, Angsana, Pagelaran, Munjul, Panimbang, dan Sukaresmi. Banjir yang terjadi sejak pukul 10.00 pagi itu disebabkan meluapnya air di sejumlah sungai, yaitu Cilatak, Ciliman, dan Cilemer.

Sungai itu meluap karena tidak mampu menampung air hujan yang turun terus-menerus sejak Minggu siang lalu. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya pasang air laut sehingga air sungai tidak bisa mengalir ke laut.

Berdasarkan pantauan, kondisi terparah terjadi di Kecamatan Panimbang. Ratusan rumah warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan terendam air dengan ketinggian antara 50 sentimeter dan 150 cm.

”Di RW ini saja ada sekitar 270 rumah yang terendam, antara 0,5 meter dan paling tinggi ada yang 1,5 meter,” ujar Sardi, Ketua RW 13 Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang.

Selain itu, genangan air banjir juga merendam jalan utama yang merupakan akses menuju empat kecamatan di daerah Ujung Kulon. Air dengan ketinggian antara 50 cm dan 90 cm merendam badan jalan sepanjang lebih kurang 2 kilometer di Desa Panimbang Jaya tersebut.

Kendaraan mogok

Akibat banjir arus lalu lintas di pesisir pantai barat Banten terganggu. Kendaraan harus berjalan pelan agar tidak terjerembab lubang jalan yang sudah tertutup air. Bahkan, banyak sepeda motor yang mogok karena memaksa melintasi genangan air. Padahal, sepeda motor menjadi alat transportasi terbanyak warga di daerah itu.

Banjir yang terjadi akibat hujan dan air laut pasang itu juga merendam ratusan hektar tanaman padi berusia 7-14 hari. Puluhan hektar tambak bandeng siap panen juga rusak terendam banjir.

”Kerugiannya bisa sampai Rp 5,2 juta per hektar tambak,” kata Sardi yang memiliki 1 hektar tambak bandeng.

Sementara itu, di Patia, genangan banjir merendam jalan akses utama dari Desa Surianeun ke desa lain di kecamatan itu. Selain itu, menurut Camat Patia Ali Kohar, ratusan hektar sawah serta puluhan rumah juga terendam akibat meluapnya Sungai Cilemer.

Di Kecamatan Munjul, air banjir dengan ketinggian hingga 1 meter merendam puluhan hektar sawah dan ratusan rumah. Begitu pula di Kecamatan Sukaresmi, lebih dari 180 rumah terendam.

Puting beliung

Selain banjir, angin puting beliung juga merusak sejumlah rumah dan bangunan di pesisir pantai barat Banten.

Sedikitnya 18 rumah di Desa Margasana, Kecamatan Pagelaran, rusak akibat tersapu angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir.

Sementara itu, hingga Senin sore, warga korban banjir masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka juga belum mendapat bantuan apa pun dari pemerintah daerah setempat. Padahal, hujan disertai angin kencang masih melanda daerah pesisir pantai barat. (NTA)



Post Date : 25 November 2008