Banjir Landa Muara Kuang

Sumber:Kompas - 17 Januari 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Indralaya, Kompas - Banjir akibat meluapnya sungai semakin meluas di Sumatera Selatan. Setelah Lempuing dan Belitang, banjir melanda empat desa di Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, yaitu Kuang Dalam, Beringin Dalam, Ibul Dalam, dan Nagasari, dengan ketinggian air sampai dua meter.

Pengamatan Kompas, Senin (16/1), menunjukkan banjir terjadi setelah Sungai Ogan meluap ke desa-desa di tepi sungai yang wilayahnya rendah. Luapan sungai mengalir deras ke permukiman penduduk.

Luapan bahkan sampai ke jalan yang posisinya hampir satu meter di atas rumah penduduk. Sementara itu, di desa-desa lain yang posisinya agak tinggi, permukaan Sungai Ogan sudah mencapai ketinggian maksimal dan dapat meluap sewaktu-waktu.

Luas lahan perkebunan yang terendam akibat banjir di Muara Kuang tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 2.000 hektar. Genangan banjir mengakibatkan banyak tanaman perkebunan dan pertanian milik warga terancam mati.

Aku rugi sekitar Rp 500.000 karena tanaman cabe yang hampir panen mati terendam air. Padahal lahan ini baru saja aku bersihkan dari ilalang, kata Baharudin, petani Desa Kalampadu. Sebagian desa itu Senin kemarin mulai terendam air.

Kerugian mencapai jutaan rupiah juga diungkapkan banyak petani di desa-desa yang dilanda banjir karena tanaman jeruk dan karet yang masih muda menjadi rusak dan mati. Menurut Didin, petani Desa Nagasari, dia rugi sampai Rp 5 juta karena tanaman karet miliknya yang baru berusia 1,5 tahun bakal mati jika banjir terus berlanjut sampai seminggu lebih.

Di Desa Nagasari banjir menunjukkan kecenderungan semakin tinggi. Menurut Waliyul Amri, Kepala Desa Nagasari, muka air banjir naik sekitar 20 sentimeter dari hari sebelumnya. Kenaikan itu mengakibatkan sembilan rumah terendam air.

Menggunakan sampan

Sementara itu, sekitar 340 rumah di tepian Sungai Ogan sudah tergenang air sampai batas lantai rumah panggung yang tingginya sekitar dua meter. Para penduduk yang rumahnya tergenang terpaksa menggunakan sampan untuk memudahkan pergerakan di dalam kawasan permukiman.

Derasnya arus air dan terus meningginya permukaan air banjir memaksa banyak penduduk memperkuat tiang penyangga rumah. Penduduk juga bersiap mendirikan dapur umum di badan jalan jika banjir semakin tinggi.

Kenaikan permukaan banjir juga terjadi di Kuang Dalam. Menurut Sangkut, warga Kuang Dalam, permukaan air banjir sudah sekitar 30 sentimeter. Padahal, sebelumnya ketinggian air banjir baru sekitar lima sentimeter. Banjir itu membuat sepeda motor sulit untuk melintas karena mesinnya akan kemasukan air.

Kenaikan permukaan banjir itu menyebabkan jalan menuju kota Kecamatan Muara Kuang terendam dan sulit ditembus dengan kendaraan kecil. Banjir yang terus meninggi juga menyebabkan masyarakat bersiap untuk mengungsi. Mereka khawatir jika air terus naik, rumah mereka akan terendam.

Rumah terendam

Menurut Camat Muara Kuang, Samrowi, total jumlah rumah yang terendam di empat desa sebanyak 70 unit. Adapun rumah yang tergenang air mencapai lebih dari 800 rumah.

Para penduduk yang rumahnya terendam total sudah dievakuasi dan ditempatkan di rumah kerabat, yang masih satu desa dengan mereka. Meskipun banyak rumah yang sudah tergenang, para penduduk, terutama kaum laki-laki, masih bertahan karena ingin menjaga harta benda di dalam rumah.

Satuan koordinasi penanggulangan bencana melakukan pemantauan setiap hari agar dapat melakukan evakuasi jika diperlukan. Pos bantuan dan logistik juga sudah disiapkan di kantor kecamatan untuk menampung para pengungsi, jika banjir semakin tinggi, kata Samrowi.Caesar Alexey

Post Date : 17 Januari 2006