Banjir Landa Mojokerto

Sumber:Suara Pembaruan - 12 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

[MOJOKERTO] Sedikitnya enam desa di wilayah dua kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa, Kamis (11/12) malam. Banjir terjadi karena luapan air Sungai Kali Gunting, yang tak mampu menampung volume air hujan hingga merendam sebagian Desa Modongan, Sasap, dan Sambiroto, Kecamatan Sooko, serta Desa Banjaragung, Sugihan, dan Genengan, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Dari lokasi banjir di Desa Modongan sampai Jumat (12/12) dini hari, dilaporkan, banjir menerjang jalan penghubung antara wilayah Kecamatan Sooko, Mojokerto dengan Kecamatan Sumobito, Jombang. Ratusan sepeda motor dan sejumlah mobil sedan mogok, karena terjebak melintas luapan banjir. Gedung Puskesmas Pembantu, SMP Negeri II dan SDN Modongan ikut terendam banjir.

Di Desa Genengan, Kecamatan Puri, banjir mencapai ketinggian sekitar 40 sentimeter (cm). Namun, warga belum mengungsi. Warga memilih bertahan dan baru mengungsi jika ketinggian air sudah melebihi pinggang orang dewasa.

"Kita lebih sulit kalau mengungsi pada malam hari begini. Besok pagi jika genangan belum surut, baru mengungsi," ujar Ngatiyo (52), penduduk Desa Genengan yang dilalui Sungai Sadar, terusan Sungai Gunting.

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pamekasan, Madura sejak, Rabu malam lalu hingga Kamis siang membuat Kali Patemon yang berada di tengah kota itu meluap. Akibatnya, ratusan rumah di Kampung Gurem, Kelurahan Patemon hingga Kamis petang masih digenangi air setinggi 50 cm, termasuk ratusan rumah warga dan SDN Jungcangcang 5.

Banjir terbesar selama lima tahun terakhir ini menjadikan ratusan siswa SDN Jungcangcang 5 diliburkan. Sejumlah guru dengan dibantu warga setempat, sibuk membersihkan lumpur di lantai kelas dan ruang guru serta ruang kepala sekolah. Seluruh siswa terpaksa diliburkan seharian. Ada beberapa dokumen sekolah dan buku perpustakaan yang ikut terendam.

"Mudah-mudahan kantor Dinas Pendidikan mengganti buku perpustakaan yang rusak tergenang banjir," ujar Sudarman, Kepala SDN Jungcangcang 5.

Menurut Sudarman, banjir di Kampung Gurem tersebut tergolong paling besar dalam kurun lima tahun terakhir. Ketinggian air mencapai dua meter dan menerobos ke dalam rumah warga setinggi satu meter.

"Banjir kali ini, termasuk yang paling besar," ujar Mat Rodji, penduduk Kampung Gurem yang rumahnya terendam. [070/WMO/080/148]



Post Date : 12 Desember 2008