Banjir Landa Kelurahan Susukan

Sumber:Suara Merdeka - 12 Januari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

UNGARAN - Banjir melanda perumahan warga di RW II Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Minggu (11/1) siang. Sedikitnya tiga rumah terendam air bah yang mencapai tinggi 60 cm tersebut. Selain itu, lalu lintas di lingkungan itu terganggu. Sejumlah kendaraan bermotor bahkan tidak berani melintas karena khawatir mesinnya mati. Mereka memilih menunggu air banjir menyusut. Banjir tersebut terjadi setelah hujan deras berlangsung lebih dari dua jam sejak pukul 11.00.

I Gede Widagdo Adi (44), warga RT 5 RW 2, mengatakan, tiga rumah tersebut adalah milik Bambang, Budy Raharto, dan Bambang Suparto. Dijelaskannya, banjir terjadi karena aliran air dari selokan yang berasal dari kantor Dinas Pertanian Jawa Tengah yang berada di kompleks Tarubudaya dan dari Jl DI Panjaitan mengalir begitu deras. ’’Repotnya, selokan di Jl Brigjend Katamso mampet, akhirnya air meluber ke jalan dan ke rumah penduduk,’’ kata Gede Widagdo, kemarin.

Ia menjelaskan, kejadian alam itu di antaranya juga disebabkan oleh perumahan baru dekat lingkungan tersebut. Menurutnya, sebelum ada perumahan Padma Mas, luberan air tersebut langsung ditampung di sana. ’’Tapi sekarang sesudah ada perumahan tersebut, airnya meluncur ke jalan karena gorong-gorong tak mampu menerima debet air yang begitu banyak,’’ ucap Gede yang juga anggota Tim Save and Rescue (SAR) Jateng itu.

Ia juga menegaskan, selain merendam tiga rumah, air luberan itu mengganggu lalu lintas di Susukan. Arus lalu lintas di jalan tersebut, lanjut dia, sempat putus selama lebih dari dua jam. ’’Setelah air menyusut, kendaraan bermotor baru berani lewat sini,’’ terangnya.

Meski demikian, ada beberapa motor yang nekat melintasi jalan tergenang banjir sepanjang 300 meter. Namun setelah itu, terpaksa mesin kendaraan itu mogok untuk beberapa saat.

Panik

Ester Supriharti (40), warga lainnya, mengatakan, jika hujan tidak segera reda, air bah dimungkinkan akan meluap dan menggenangi rumah di RW sebelahnya. ’’Kami sempat menghubungi Tim SAR Jateng karena kami sudah panik. Hujan deras disertai angin turun begitu lama,’’ tuturnya.

Jika malam harinya hujan deras turun lagi, pihaknya sudah ancang-ancang hendak meminjam perahu karet Tim SAR. Sementara itu, beberapa warga tampak sedang membantu mengevakuasi barang-barang milik tiga warga yang rumahnya terendam. Sebagian warga lain menjebol selokan yang sudah ditutup beton di sisi timur jalan, dan membantu para pengguna jalan agar tidak macet di tengah genangan air. Barang-barang elektronik yang terkena rendaman air, seperti kulkas dan mesin cuci, sementara dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang H Bambang Kusriyanto yang rumahnya berada di dekat lokasi banjir tersebut mengatakan, gorong-gorong sepanjang 100 meter yang mampet mestinya segera mendapat perhatian Pemkab melalui dinas terkait. ’’Proyek gorong-gorong 2008 tersebut belum selesai. Kami harap ini segera diperhatikan,’’ jelas Bambang, kemarin.

Politikus yang akrab disapa Bambang Kribo itu mengatakan, seharusnya air yang melalui selokan sebelah barat jalan mengalir ke selatan melalui depan Kelenteng Gunung Kalong hingga sungai. ’’Tapi karena macet, air meluber ke jalan. Rekanan proyek ini harus bertanggung jawab,’’ tandasnya. (H14-71)



Post Date : 12 Januari 2009