Banjir Landa Enam Kecamatan

Sumber:Suara Merdeka - 09 Maret 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SEMARANG - Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang terjadi sejak Rabu (7/3) malam mengakibatkan sebagian wilayah Kota Semarang kebanjiran.

Hasil pantauan Suara Merdeka di lapangan, air menggenangi wilayah langganan banjir di enam kecamatan, yakni Genuk, Gayamsari, Semarang Tengah, Semarang Utara, Semarang Barat, dan Tugu. Ketinggian air bervariasi, dari 30-60 cm.

Genangan paling luas terjadi di Kecamatan Semarang Utara. Hampir seluruh kelurahan di kecamatan itu terdapat wilayah yang tergenang.

Di Kelurahan Kuningan, banjir menggenangi kawasan Kampung Melayu, seperti Jalan Layur, Jalan Pethek, Jalan Kakap, dan Jalan Hasanudin.

Menurut Rusmiyati (38), warga, banjir yang terjadi Kamis (8/3) merupakan yang tertinggi selama musim hujan tahun ini. Sebelumnya, tinggi genangan berkisar 30 cm, tapi kali ini dua kalinya.

''Dari Rabu malam hujan disertai angin kencang tak henti-henti. Karena salurannya tidak bagus, air tergenang. Selain banjir, juga ditambah rob. Banyak rumah warga tergenang,'' kata dia.

Banjir mengakibatkan aktivitas warga terganggu. Air yang menggenang membuat SDN KIP 1 Kuningan meliburkan siswanya.

Ruang kelas memang tidak kebanjiran, namun siswa tidak bisa masuk karena ketinggian air di halaman sekolah mencapai 50 cm. ''Anak-anak yang datang pagi hari langsung disuruh pulang,'' kata Suparni (62) penjaga SDN KIP 1 Kuningan.

Di kawasan Perumnas Tlogosari, saluran utama meluap dan menggenangi Jalan Tlogosari Raya dan Tlogosari Raya II. Bahkan di Jalan Tlogosari Raya II di dekat rumah pompa yang sedang dibangun, air mengalir deras di jalan raya menuju ke Kali Tenggang. Beberapa kawasan yang lebih rendah, juga terendam air.

Genangan setinggi betis orang dewasa terlihat di Jalan Padi Raya Perumahan Genuk Indah. Genangan di tempat itu terjadi akibat saluran di kedua sisi jalan tidak berfungsi.

Sebagian besar ruas Jalan Kaligawe, kemarin sudah bebas banjir. Genangan hanya terjadi antara jembatan Banjirkanal Timur sampai di dekat jembatan tol Kaligawe.

Banjir di tempat itu mengakibatkan arus lalu lintas macet selama berjam-jam. Biasanya, kendaraan berat seperti truk dan bus bisa menghindari jalan itu dan menggunakan Jalan Arteri Usman Janatin. Namun akses masuk jalan tersebut dari Kaligawe, hingga kemarin belum bisa digunakan, karena bagian itu masih dalam proses perbaikan.

Genangan yang cukup tinggi, juga terjadi di kampung Tenggang. Hujan dan kondisi sungai yang belum selesai dinormalisasi, mengakibatkan air meluap ke kampung-kampung.

Tanggul Jebol

Banjir juga terjadi di sebagian Jl Pemuda depan Kantor Keuangan Negara dan Jl Imam Bonjol. Genangan di kawasan itu terjadi akibat air tidak dapat masuk ke Kali Semarang. Kondisi serupa terjadi di Jalan Raden Patah, Jalan Ronggowarsito, dan di kawasan Kota Lama.

Di Mangkangwetan, Tugu, tanggul Kali Beringin kembali jebol sepanjang 4 meter. Akibatnya lahan sawah milik H Umar terendam. Selain itu, tanggul tambak milik H Chambali juga jebol.

''Beruntungnya tanggul yang jebol di sebelah timur, sehingga mengenai persawahan. Kalau yang jebol sebelah barat sudah tentu permukiman akan terendam,'' tutur Kustamin, Ketua RT 3 RW 6.

Banjir juga terjadi di Jalan Gajah Raya, tepatnya sekitar perempatan Medoho. Tinggi air mencapai 30 cm. Hal itu membuat arus lalu lintas tersendat. Menurut Atmaji, warga, genangan air di kawasan itu sudah terjadi sejak Rabu malam. (H6,G6,dky,H13-62)



Post Date : 09 Maret 2007