|
DONGGALA (Media): Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam kurun sepekan terakhir sejak Senin (30/5)) menyebabkan Sungai Gumbasa meluap sehingga 500 rumah dan ratusan hektare lahan pertanian terendam air. Satu orang warga Desa Sidondo I bernama Yalima, 60, tewas. Korban tewas akibat terseret banjir saat ia kembali dari kebunnya, Sabtu (4/6). Berdasarkan pantauan Media, kemarin, rumah-rumah warga yang terendam air berada di Desa Sidondo dan Desa Omu, Kecamatan Sigi Biromaru. Ketinggian air di dua desa itu setinggi lutut orang dewasa, sedangkan di lahan pertanian dan perkebunan ketinggian air antara satu hingga dua meter. Lahan pertanian warga seperti kebun kakao, kelapa, jagung, dan pisang yang siap panen terendam banjir. Warga mulai mengungsikan perabotan rumah dan barang lainnya ke tempat yang lebih tinggi. Sejumlah warga sudah memasak di balai desa karena mereka sudah tidak bisa lagi memasak di rumah. Warga saat ini mulai kekurangan bahan makanan. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Donggala dan Pemerintah Provinsi Sulteng hingga kini belum menyalurkan bantuan makanan. Warga korban banjir di Desa Sidondo juga mengeluhkan berbagai penyakit di antaranya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), gangguan lambung dan gatal-gatal. Penyakit itu mulai menyerang warga dalam sepekan terakhir akibat genangan air belum juga surut. Sebagian besar penderita adalah anak usia di bawah lima tahun (balita). "Anak-anak sudah mulai terserang berbagai penyakit, kami sangat membutuhkan obat-obatan dan makanan," kata warga Sidondo, Mauludin, 55. Untuk mengantisipasi semakin bertambahnya jumlah warga yang tertular, Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala Sabtu mulai mendatangkan bantuan obat-obatan. Obat-obatan yang disalurkan seperti antibiotik, diare, dan gatal-gatal. Kepala Subdinas Pembinaan Kesehatan Donggala Ruth M mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan sekaligus pemeriksaan kesehatan warga. Ruth menyatakan pihaknya juga akan menyalurkan bantuan obat-obatan ke Desa Omu yang juga dilanda banjir. (HF/N-2) Post Date : 06 Juni 2005 |