Banjir Landa Delapan Kecamatan di Sambas

Sumber:Kompas - 03 Januari 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Pontianak, Kompas - Empat hari terakhir banjir setinggi hingga dua meter melanda delapan kecamatan di pedalaman Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Sekitar 3.000 hektar sawah dan 6.000 hektar kebun jeruk terendam.

"Banjir akibat pasang naik dan hujan lebat ini merupakan siklus 20 tahunan. Pernah banjir besar pada 1966 dan 1986. Selain itu, pembalakan liar menyebabkan banjir meluas. Sebelumnya hanya Kecamatan Sejangkung yang banjir," kata Bupati Sambas Burhanuddin A Rasyid.

Hal itu dia sampaikan di sela-sela penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2007 di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (2/1). Delapan kecamatan tersebut, di antaranya, adalah Kecamatan Sambas, Selakau, Tebas, Sejangkung, Sajingan, dan Tekarang.

Menurut Burhanuddin, sejauh ini hanya enam keluarga di Kecamatan Tebas yang bersedia dievakuasi. Sisanya menolak karena menganggap banjir sebagai hal yang biasa. Mereka yang tinggal minta dikirim beras. Pemerintah kabupaten meminjam beras lima ton dari pasar untuk dikirim karena APBD 2007 belum sah. "Untuk penanganan bencana tahun ini, dianggarkan Rp 50 juta," kata Burhanuddin.

Akibat banjir dan cuaca buruk, petani penyadap karet dan nelayan juga tidak bisa beraktivitas. Jika banjir belum surut dua hari mendatang, puluhan hektar sawah gagal panen.

Sejumlah jalan utama juga terendam. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, yang berencana mengunjungi perbatasan Malaysia, batal melewati Sambas karena tiga kecamatan yang akan dilalui banjir.

Pantauan Kompas Senin lalu menunjukkan puluhan hektar sawah di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, terendam. Tanaman padi roboh diterpa angin kencang.

Padi di sawah seluas satu hektar milik Parina (42) di Desa Prasak hampir dipastikan gagal panen karena tiga hari kebanjiran. Kepala Dinas Pertanian Kalbar Hazairin MS belum bisa memastikan luasan sawah yang gagal panen akibat banjir. Pihak dinas menyiapkan bantuan benih bagi petani yang sawahnya puso.

6.953 hektar puso

Di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sekitar 6.953 hektar tanaman padi dari 14.379 hektar sawah yang terendam banjir dan lumpur dipastikan puso.

Dari 17 kecamatan yang banjir, 95 persen tanaman padi di Kecamatan Tanjung Pura atau 1.936 hektar dipastikan puso. Kecamatan yang 1.000 hektar tanaman padinya bakal puso adalah di Babalan dan Sei Lepan. Usia tanaman antara 7 hari hingga 120 hari.

Kerugian minimal akibat banjir sekitar Rp 53 miliar untuk sekitar 28.000 ton gabah kering. Puso juga menimpa tanaman jagung (233 ha), cabe dan semangka (76,5 ha), kedelai, (25,2 ha). Diperkirakan lahan pertanian baru bisa berproduksi empat hingga enam bulan ke depan. (WHY/WSI)



Post Date : 03 Januari 2007