Banjir Landa Aceh Utara

Sumber:Suara Pembaruan - 08 Desember 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

[BANDA ACEH] Hujan lebat yang mengguyur Aceh dalam berapa hari terakhir, mengakibatkan ratusan rumah di Aceh Utara dan Timur terendam banjir. Di Aceh Utara, banjir melanda wilayah Kecamatan Matang Kuli dan Tanah Luas, setelah Sungai Keung Karakatau meluap pada Senin (7/12). Di Aceh Timur banjir terjadi di Kecamatan Peureulak, bahkan jalan dari Peureulak ke Lokop putus total.

Usman, Ketua PMI Matang Kuli yang dihubungi SP, Selasa (8/12) pagi menyatakan, di Aceh Utara ada empat kecamatan mengalami banjir dengan ketinggian satu meter di dalam rumah. Kecamatan tersebut adalah Matang Kuli, Paya Bakong, Lhokseukon, dan Tanah Pasir. Meski pada Selasa pagi air mulai surut, warga khawatir karena cuaca di wilayah tersebut mendung. Pada Senin kemarin, arus transportasi ke kawasan itu putus total karena semua lokasi di kepung air.

Sedangkan, di Aceh Timur, terjangan banjir pada Minggu (6/12) menyebabkan ruas jalan dari Peurulak - Lokop putus total. Badan jalan yang tergenang air terjadi di kawasan kilometer 24-26 Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureulak. Ratusan rumah warga di Kecamatan Peunaron juga terendam air.

Camat Peunaron Jaman menyebutkan, hingga Senin kemarin air masih menggenangi kawasan itu. Banyak warga di wilayahnya terkurung banjir, namun sejauh ini berbagai kebutuhan pokok masih tersedia. Namun, jika air terus menggenangi perkampungan warga, dikhawatirkan ketersedian kebutuhan menipis dan harus segera dibantu, apalagi cuaca di kawasan itu mendung dan beberapa lokasi terjadi hujan.

Masih Mengungsi


Dari Jawa Tengah dilaporkan, tiga bencana alam banjir, tanah longsor dan angin lisus melanda Kabupaten Banyumas, sejak Senin (7/12) secara bersamaan. Hingga Selasa (8/12) pagi, ratusan rumah penduduk masih terendam dan warga masih mengungsi di tempat-tempat yang aman.

Puluhan desa di Kecamatan Tambak, Sumpiuh, dan Kemranjen, sampai Selasa masih tergenang. Terutama di areal pesawahan, pekarangan rumah, serta di jalan-jalan desa. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas warga. Mereka hanya bisa keluar rumah dengan menggunakan perahu dayung.

Rumah panggung bantuan Pemprov Jateng untuk para pengungsi di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh dan Desa Plangkapan, Kecamatan Tambak, sudah dipenuhi pengungsi. Di rumah panggung ini, mereka bisa menanak nasi, sehingga para pengungsi tidak kelaparan. Untuk keluar rumah, warga harus menggunakan perahu sebagai alat transportasi. Ada juga yang menggunakan rakit bang pisang.

Bencana angin lisus atau angin ribut terjadi di Kecamatan Kedungbanteng. Puluhan rumah porakporanda dan sebuah tiang listrik dilaporkan roboh. Tak ada korban jiwa dalam bencana ini, hanya beberapa orang mengalami luka-luka akibat tertimpa rumah yang roboh.

Bupati Banyumas Marjoko memerintahkan stafnya agar terus memantau kondisi para pengungsi. [147/143/149/070/ 080/142/148/106/WMO/146/ 137/152/153/156/154]



Post Date : 08 Desember 2009