|
[PEKANBARU] Banjir yang melanda Pekanbaru, Provinsi Riau sejak tiga hari terakhir akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Siak sudah meresahkan warga. Apalagi hal ini dibarengi dengan mulai munculnya penyakit gatal-gatal, demam berdarah dengue, dan chikungunya. Banjir sudah menggenangi 7 kecamatan dari 12 kecamatan yang ada di Pekanbaru, di antaranya Kecamatan 50 Kota, Marpoyan Damai, dan Rumbai Pesisir. Saat ini lebih dari 1.100 keluarga di Pekanbaru yang terkena musibah banjir. Sejumlah bangunan sekolah dasar di Kecamatan Rumbai Pesisir digenangi air hingga setinggi hampir 1 meter, dan para muridnya terpaksa diliburkan. Beberapa siswa di antaranya ada yang terpaksa belajar di tempat lain yang sekolahnya tidak terkena banjir. "Pemerintah Kota Pekanbaru harus cepat mengantisipasi hal itu. Masalah kesehatan dan pendidikan tidak boleh dibiarkan terlantar karena menyangkut masa depan masyarakat," kata anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Dian Ariany Razak, Kamis (1/11) pagi. Dian mengimbau masyarakat tidak sembarangan membuang sampah ke parit-parit dan sungai karena dapat menyebabkan banjir. Banjir di wilayah ini juga diakibatkan drainase yang kurang baik, dan ini harus mendapat perhatian. Demikian juga pembuatan rumah-rumah warga hendaknya mengikuti aturan tata kota dengan membuat parit-parit bagi pembuangan limbah. Selain melanda Pekanbaru, banjir juga melanda kabupaten lain di Provinsi Riau seperti Rokan Hulu, dan Rokan Hilir. Hingga saat ini sejumlah penduduk yang terkena musibah tersebut masih mengharapkan bantuan baik dari pemerintah maupun masyarakat. [MUL/M-11] Post Date : 01 November 2007 |