|
GROBOGAN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan sejak sore hingga malam kemarin, mengakibatkan enam desa di Kecamatan Grobogan kebanjiran. Puluhan rumah kemasukan air dan areal persawahan tergenang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun beberapa jembatan yang terbuat dari bambu, serta sebuah jembatan beton di Desa Lebak, ambrol diterjang air. Keenam desa tersebut meliputi Kelurahan Grobogan, Desa Karangrejo, Desa Teguhan, Desa Putatsari, Desa Rejosari, Desa Ngabenrejo, dan Desa Getasrejo. ''Malam tadi (kemarin-Red), jalan raya Purwodadi-Pati juga sempat lumpuh selama dua jam, sebab air menggenangi jalan itu sekitar 50 centimeter. Beberapa sepeda motor yang hendak melintasi jalan depan kantor kecamatan terpaksa dinaikkan becak,'' kata Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamata Grobogan Sugiman, kemarin. Selain permukiman, kata dia, kantor kecamatan juga kemasukan air dan lumpur limpasan saluran irigasi. Keesokan harinya, para pegawai kecamatan membersihkan sisa air dan lumpur yang ada di dalam kantor. Namun, pelayanan masyarakat tidak terganggu. Menurut keterangan, kejadian itu bermula ketika hujan deras mengguyur daerah tersebut sejak pukul 15.00 hingga tengah malam. Air mulai melimpas dari saluran irigasi sekitar pukul 23.00. Tak berselang lama, air masuk ke permukiman . Beberapa warga sempat panik, mereka berusaha menyelamatkan barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi. Kepanikan sirna setelah air mulai surut. ''Air sempat masuk ke rumah setinggi 30 centimeter. Namun, sekitar pukul 02.00 sudah mereda. Ya, ini hanya air lewat saja,'' kata Gus Aflah, tokoh masyarakat Dusun Ketileng, Desa Putatsari. Beberapa warga Desa Jangkungharjo, Kecamatan Brati, merasa waswas, terutama mereka yang tinggal di sekitar tanggul Kali Sente yang ambles. Air hampir meluap. ''Tinggal 20 cm air melimpas,'' kata Rachmat, warga setempat. Sementara itu, hujan deras juga mengakibatkan dua truk tergelincir hingga terbalik di Desa Jono dan Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo. Kabag Humas Pemkab Grobogan Adi Djatmiko SH mengatakan, sebenarnya Pemkab sudah melakukan upaya untuk mengatasi banjir di daerah tersebut. Kecamatan Grobogan termasuk daerah rawan banjir, terutama sekitar kantor kecamatan. Upaya yang dilakukan dengan memperbaiki saluran irigasi di daerah itu. Namun, jika sampai saat ini masih terjadi banjir, diperkirakan karena curah hujan terlalu tinggi, serta kondisi hutan di daerah atas sebagian gundul. ''Kami akan segera melakukan reboisasi dengan berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait melalui PHBM,'' katanya. (H3-37) Post Date : 05 Januari 2006 |