Banjir Lagi, Lumpuh Lagi

Sumber:Koran Tempo - 02 Februari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA -- Banjir dan cuaca buruk kemarin menghajar sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bandar Udara Soekarno-Hatta sempat ditutup lebih dari empat jam. Kemacetan panjang pun terjadi hingga tadi malam di seluruh penjuru kota.

Akibat hujan sejak dini hari, banjir mulai melanda sejumlah tempat sekitar pukul 10.00 WIB. Menjelang siang, karena hujan tak kunjung reda, wilayah yang terendam pun kian luas.

Sesuai dengan catatan Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi DKI Jakarta, hingga pukul 2 siang kemarin terdapat 140 titik banjir di Ibu Kota. Kedalaman air bervariasi dari 20 sentimeter sampai 1 meter. "Titik banjir yang terbanyak di Pusat dan Utara (Jakarta)," kata Heru Joko Santoso, manajer pusat penanggulangan bencana.

Air tak hanya menggenangi bantaran kali yang memang langganan banjir. Menurut laporan Traffic Management Center (TMC) Kepolisian Daerah Metro Jaya, tak kurang dari 64 titik di jalan besar yang terendam. Kemacetan pun mengular di banyak tempat. "Hanya jalan-jalan utama yang terpantau," kata perwira siaga TMC, Ajun Komisaris Sugeng Budiono.

Banjir sedalam 60 sentimeter, misalnya, memutus Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, persis di depan pusat belanja Sarinah. Di jantung kota inilah iring-iringan rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat terjebak banjir.

Lantaran tergenang banjir, tiga koridor jalur bus khusus (busway) sempat ditutup. Bus Transjakarta rute Pulogadung-Harmoni, Harmoni-Kalideres, dan Pulogadung-Dukuh Atas berhenti melayani penumpang sejak pukul 10.00. Bus khusus di koridor lain memang masih jalan. "Tapi tersendat," kata Manajer Pengendalian Transjakarta Rene Nunumete.

Banjir kemarin juga memicu longsor di jalur kereta listrik Jakarta-Serpong-Tangerang. Longsor terjadi di kilometer 19 arah Kebayoran-Pondok Ranji dan kilometer 17 arah Rawa Buaya-Kalideres. "Kemungkinan kereta tak bisa beroperasi hingga besok," kata juru bicara PT Kereta API Jabodetabek, Achmad Sujadi.

Arus lalu lintas menuju Bandara Soekarno-Hatta pun terpotong gara-gara banjir. Genangan air sedalam 75 sentimeter terjadi di kilometer 27 jalan tol arah bandara. Sejak pukul 2 siang, jalan tol ke bandara pun ditutup. Kendaraan dari dua arah yang terjebak dibelokkan ke luar jalan tol.

Kiki, warga Cibubur, membutuhkan 9 jam untuk mencapai bandara. Ini pun harus dengan cara estafet. Taksi yang ia tumpangi tak mau meneruskan perjalanan di pintu tol Kapuk. "Takut mobilnya mogok," kata Kiki, yang melanjutkan perjalanan dengan menumpang bus Damri.

Putusnya akses darat yang diperparah buruknya cuaca telah mengacaukan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Dua landasan pacu bandara ditutup sejak pukul 10 karena jarak pandang yang tidak memadai. Sedikitnya 237 jadwal penerbangan terganggu. Tak kurang dari 58 pesawat yang mestinya mendarat di Soekarno-Hatta dialihkan ke bandara lain, seperti Halim Perdanakusuma, Palembang, Semarang, bahkan Singapura.

Pukul 14.30, kedua landasan pacu itu kembali dibuka. Tapi penerbangan tidak langsung normal. "Paling 75 persennya," kata Herri Bhakti, Administrator Bandara Soekarno-Hatta.

Di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, seorang bocah berusia tiga tahun terseret arus banjir karena terpeleset saat bermain di tepi kali. Hingga kemarin petang, polisi dan warga masih mencari-cari bocah bernama Pandi itu.

Badan Meteorologi dan Geofisika mengingatkan bahwa awal Februari ini Jakarta dan sekitarnya baru memasuki puncak musim hujan. Beberapa hari ke depan, hujan diperkirakan masih turun, "Dengan intensitas lebat dan durasi cukup lama," kata Kepala Sub-Bidang Informasi Agroklimat BMG Soetamto. Tim Tempo



Post Date : 02 Februari 2008