|
BANYUWANGI-Hujan deras disertai angin kencang kembali meresahkan warga tepi Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin malam. Air bah yang datang dari hutan gundul kembali menerjang perumahan di Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan. Untungnya, air yang datang seperti grojokan itu tidak sampai menelan korban. Namun, beberapa warga yang sudah lanjut usia (lansia) terpaksa diungsikan ke rumah tetangga atau saudaranya yang dianggap aman. "Yang tua-tua, tadi malam (kemarin malam, Red) mengungsi semua," terang Syamsul Arifin, 30, warga Kampung Baru. Seperti hari sebelumnya, banjir susulan itu terjadi sekitar pukul 19.30. Dalam kondisi hujan deras, dari arah barat muncul air bah cukup besar. "Air ini berasal dari gunung yang telah gundul di bagian barat. Airnya kayak grojokan," tuturnya. Syamsul mengaku hanya bisa pasrah saat melihat air yang semakin naik. Praktis, yang bisa dilakukan hanya menyelamatkan perabotan rumah. "Rumah saya hampir separuh tenggelam. Sampai sekarang (kemarin, Red), air dalam rumah juga masih menggenang," katanya sedih. Pantauan koran ini menyebutkan, hingga kemarin air masih menggenangi perumahan di Kampung Baru. Malah, airnya semakin tinggi. Itu diperparah dengan hujan yang masih turun di sekitar Pantai Grajagan. Tingginya air yang menggenang itu sampai masuk ke beberapa rumah, terutama bangunan yang pondasinya rendah. "Kita masak ya di atas meja. Gimana lagi, seluruh isi rumah sudah tergenang air," cetus Ny Usnah, 56. Selain air yang menggenangi sekitar perumahan, ada juga penumpukan lumpur. Beberapa rumah yang paling dekat dengan hutan kemarin banya yang sudah dipenuhi lumpur. "Air datang bercampur Lumpur. Sekarang lumpurnya ya menumpuk," tutur Tohri Sugianto, 36. Sementara itu, kemarin gunung dan hutan di sepanjang jalan raya jurusan Grajagan-Karetan kembali longsor. Itu terjadi setelah hujan turun lagi dengan derasnya, kemarin malam. Air bercampur lumpur memenuhi sepanjang badan jalan. Tak pelak, jalan beraspal itu sampai tidak kelihatan. Kondisi jalan yang banyak lumpur dan licin juga membuat arus lalu lintas menuju Wana Wisata Pantai Grajagan sempat lumpuh. Untungnya, beberapa warga mau peduli dengan membersihkannya. "Jalannya tidak bisa dilewati, mas," kata Bagong, 34, tokoh pemuda Grajagan yang mengkoordinir bersih-bersih lumpur. Menurut Bagong, menumpuknya lumpur di badan jalan disebabkan sepanjang malam turun hujan. "Selokan-selokan sudah tertutup Lumpur. Bila turun hujan, air yang sudah bercampur lumpur semakin lancar saja," tuturnya.(abi) Post Date : 14 Desember 2005 |