|
JAKARTA -- Banjir melanda Jakarta Selatan sejak Selasa sore lalu. Namun, sampai kemarin siang air masih menggenang. Di tiga rukun warga di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sedikitnya ada 3.000 keluarga yang rumahnya tergenang banjir akibat luapan Sungai Krukut. Air mulai meninggi di RW 01, 02, dan 03 pada pukul 17.00 WIB dan mencapai betis orang dewasa pada pukul 01.00 WIB kemarin. "Padahal, dari kemarin (Selasa lalu) nggak ada hujan," kata Andi, 30 tahun, warga setempat, kepada Tempo kemarin. Genangan air, kata dia, memang tak setinggi pekan lalu, yang mencapai 2 meter. Saat Tempo menyambangi kawasan itu kemarin, air masih menggenang setinggi betis di rumah-rumah penduduk. Adapun di jalan-jalan, air tinggal setinggi mata kaki. Warga tampak membersihkan rumah menggunakan sapu dan kain pel. Tidak ada warga yang mengungsi. Data dari Crisis Center Jakarta Selatan mencatat, selain Petogogan, ada daerah lain di Jakarta Selatan yang terkena banjir dalam waktu bersamaan. Daerah itu antara lain RT 02 RW 07 di Cipete Selatan, yang tergenang air setinggi 30 sentimeter, sebagian RW 01 dan 02 di Cilandak Barat setinggi 40 sentimeter, dan RW 04 di Lebak Bulus dengan air setinggi 20 sentimeter. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memprediksi Jakarta memang berpeluang mendapat banjir kiriman dari Bogor dan Depok. "Curah hujan di Bogor masih sangat lebat sampai seminggu ke depan," kata Kukuh Ribudiyanto, prakirawan BMG. Curah hujan diperkirakan mencapai lebih dari 200 milimeter per hari. Sementara itu, di kawasan Jakarta, curah hujan justru berkurang, dengan intensitas ringan atau sedang atau 50-100 milimeter per hari. Kukuh mengatakan hal itu dipengaruhi embusan angin barat yang lemah, sehingga awan tidak menumpuk di Jakarta. "Masa-masa hujan sangat lebat sudah berlalu untuk kawasan Jakarta," katanya. RUDY PRASETYO | MUSTAFA MOSES Post Date : 15 Februari 2007 |