Banjir Kota, Butuh Pompa

Sumber:Jawa Pos - 11 Maret 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BOJONEGORO - Buruknya sistem drainase di wilayah Kota Bojonegoro tak jarang menyulut banjir di wilayah perkotaan. Hal itu dapat terjadi jika turun hujan deras yang mengguyur Kota Ledre. Hal ini dibenarkan kepala Dinas Pengairan Bambang Budi Susanto saat bertemu dengan Komisi D DPRD Bojonegoro kemarin (10/3).

Menurut dia, untuk mengatasi hal itu diperlukan pompa air untuk menyedot banjir di Kota Bojonegoro. Namun, pompa tersebut tidak harus terpasang permanen. ''Karena banjirnya bisa jadi tak merata, maka pompa itu harus mobile (dapat dipindah, Red),'' ujar dia kemarin.

Untuk mendapatkan pompa tersebut, Bambang mengaku pihaknya sudah mengusulkan hal itu kepada pemerintah pusat. Namun, sejauh ini belum ada respons dari Jakarta. Aslternatifnya, kemungkinan usulan itu akan dimasukkan dalam anggaran tahun depan.

Hal itu diamini kepala Dinas PU Bojonegoro Andi Tjandra. Menurut dia, perkembangan pemukiman di wilayah selatan Bojonegoro sepuluh tahun terakhir turut menyumbang buruknya sistem drainase. Di sisi lain, endapan lumpur di selokan turut menghambar aliran air.

''Untuk itu, kami akan segera melakukan evaluasi terhadap sistem drainase yang ada bersama Dinas Pengairan dan dinas-dinas terkait. Sehingga, diharapkan banjir di wilayah perkotaan akibat guyuran hujan tak terjadi lagi,'' katanya.

Jika terpaksa harus beli pompa air, Andik, panggilan Andi Tjandra, mengatakan diperlukan dana yang lumayan besar. Sebab, satu unit pompa air yang mampu menyedot 500 liter per detik harganya mencapai Rp 700 juta. Jika dilengkapi dengan asesoris agar pompa itu mobile, maka harganya sekitar Rp 800 juta per unit. (dim)



Post Date : 11 Maret 2009