JAKARTA (SINDO) – Hujan yang mengguyur wilayah Bogor, Jawa Barat, sejak Kamis (6/3), mengakibatkan sebagian Kampung Melayu,Jakarta Timur, terendam banjir. Air setinggi1,5 meter mulai menggenangi wilayah itu sejak pukul 03.00 WIB kemarin. Berdasarkan pantauan, banjir kiriman itu menggenangi ratusan rumah di 10 RT. Ketua RT 03 Budi Sumarno, 34, mengatakan, ratusan rumah yang terendam umumnya berada di bantaran Kali Ciliwung.”Ketinggiannya 1,5 meter.Tapi banjir sudah mulai surut hingga mencapai 50–60 cm,”ujar Budi kemarin. Dia mengakui, sebagian warga yang rumahnya terendam tidak mengungsi ke tempat lain sebab mereka tahu banjir kiriman hanya sesaat. Bahkan, sejak pagi hingga siang kemarin warga tetap melakukan aktivitasnya sebagaimana biasa.”Bagi kami, banjir kiriman ini sudah biasa, apalagi jika di Bogor hujan deras karena hanya sesaat,”ujarnya. SelaindiKampungMelayu, banjir kiriman juga melanda wilayah Kramatjati, Jakarta Timur.Banjir ditempat ini juga tidak mampu menyurutkan niat warga untuk tetap beraktivitas karena mereka mempunyai perahu. ”Kita tidak khawatir kalau airnya tambah tinggi. Soalnya warga di sini punya perahu rakit sendiri, jadi aktivitas kita tidak akan terganggu,”kata Koordinator Palang Merah Indonesia Jakarta Sri Witanto. Menurut dia, di Kramatjati sedikitnya lima RT yang terendam air mulai ketinggian 30–100 cm. Hingga kemarin siang, banjir masih menggenangi RT 06/01, sementara wilayah lainnya sudah mulai surut. ”Wilayah yang masih banjir karena lebih dekat dengan sungai,”lanjutnya. Sementara itu,ketinggian air di pintu air Katulampa, Kelurahan Katulampa,Bogor Timur, Kota Bogor, sempat menyentuh 100 cm atau siaga IV pada Kamis (6/3) malam. Namun hingga pukul 16.00 WIB kemarin,ketinggian air di Katulampa berkurang hingga 50cm.”Kamis malam ketinggian air sempat melebihi batas normal yakni 100 cm, tetapi paginya turun di bawah batas normal,” ujar Andi, petugas pintu air Katulampa. Menurut dia, ketinggian air dipastikan akan naik jika hujan kembali mengguyur di kawasan Puncak. Karena itu, pihaknya menghimbau warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung di Jakarta untuk selalu waspada sebab curah hujan belakangan ini cukup tinggi. ”Meski saat ini pintu air Katulampa masih dalam taraf normal dan sudah memiliki sistem peringatan dini, tapi kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,” lanjutnya. (m yamin/haryudi) |