PAMEKASAN-Hujan lebat yang mengguyur Pamekasan mengakibatkan sejumlah wilayah dan puluhan rumah tergenang air Kamis malam (8/4). Ketinggian air mencapai 1 sampai 1,5 meter.
Kamis sore, sejak sekitar pukul 15.00 sebagian besar wilayah Pamekasan diguyur hujan. Sekitar pukul 17.00 hujan mulai reda. Koran ini menelusuri sejumlah tempat rawan banjir dan terlihat sejumlah daerah tergenang air. Sekitar pukul 20.00 sebagian tempat dan perumahan warga terendam air.
Pantauan koran ini, sebanyak 39 rumah di Kelurahan Gladak Anyar terendam banjir. Terutama di RT 3/RW 6, ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter.
Banjir terjadi akibat hujan lebat kawasan utara Pamekasan, terutama di Kec Pegantenan. Dari sanalah air hujan mengalir ke selatan dan mengakibatkan banjir di wilayah Kota Pamekasan, utamanya Kelurahan Gladak Anyar.
Banjir di kelurahan tersebut akibat dua sisi (selatan dan barat) plengsengan Sungai Duko Kelurahan Gladak Anyar hancur. Sehingga, air sungai mudah meluap hingga ke pemukiman dan merendam rumah-rumah warga.
Ibu Hamid, 46, warga Kelurahan Gladak Anyar, menuturkan, banjir terjadi bukan hanya satu kali, sudah berkali-kali. Namun, menurut ibu yang tinggal di rumah gedek itu, banjir kali ini yang terbesar. "Selama 2010 sudah dua kali banjir hingga air meluap ke rumah warga. Tapi, mungkin baru kali ini yang paling besar hingga mencapai ketinggian satu meter," ujarnya.
Lurah Gladak Anyar Moh. Lutfi menuturkan, banjir di daerahnya seakan menjadi langganan ketika hujan lebat. Sebab, perumahan warga berada di titik rendah. Selain itu, plengsengan di Sungai Duko hancur.
Menurut dia, terdapat sejumlah titik yang rawan banjir di wilayahnya. Antara lain, Kampung Stekoh, Kampung Tanah Longsor (Jalan Jembatan baru), dan Jembatan Sudi Mampir.
Akibat sering terjadi banjir, pihaknya mengaku sudah menyiapkan tim evakuasi. "Kami sudah menyiapkan tim khusus. Namun, beruntung tidak ada korban jiwa dan material akibat banjir sekarang," katanya kemarin (9/4). (bus/mat)
Post Date : 10 April 2010
|