JAKARTA(SI) – Banjir kiriman dari Bogor kembali terjadi di pemukiman sepanjang Kali Ciliwung kemarin. Ratusan rumah warga tergenang antara 30 cm hingga 150 cm. Banjir terparah terjadi di Kampung Melayu RW 02 dan RW 03.
Menurut Kepala Bidang Informasi Publik Pemprov DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, banjir kiriman tersebut dapat diantisipasi berkat adanya early warning system.Warga di pemukiman sepanjang Kali Ciliwung pun sudah bersiap-siap untuk menerima banjir kiriman. “Early warning system sudah disebarluaskan, Rabu (17/2) malam, agar warga bersiap untuk mengungsi.
Termasuk juga informasi ketinggian pintu air dan perkiraan sampainya air bah di Jakarta,”ujar Cucu Ahmad Kurnia kemarin. Diketahui, informasi akan datangnya banjir memang diinformasikan Rabu malam pada pukul 20.15 WIB.Informasi ini dikirimkan karena ketinggian air di Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok mencapai 245 cm atau siaga tiga.
Pada pagi kemarin, genangan memang terjadi di seluruh pemukiman di sepanjang kali tersebut. Contohnya, di Kampung Melayu RW 07 dan RW 08 dengan genangan setinggi 30 cm. Lalu di RW 01,RW 04 dan RW 05 (50 cm). Genangan terparah terjadi di RW 02 dan RW 03 dengan genangan air mencapai 150 cm.
Sementara itu, di kawasan Bidara Cina, banjir setinggi 50 cm hingga 100 cm terjadi di RW 03,RW 05,RW 06,RW 07,RW 11 dan RW 14. Berdasarkan pantauan Seputar Indonesia, meskipun banjir sudah mulai menggenangi pemukiman, warga tidak banyak yang beranjak dari tempat tinggalnya.
Sementara ini,beberapa warga yang mengungsi terdapat di sejumlah titik, seperti di Masjid At Tawabin 176 KK, asrama RS Hermina 125 KK,Sekretariat RW 11 sebanyak 70 jiwa,Musala Raudlatul Ibadah RW 5 sebanyak 25 jiwa, SDN 05 sebanyak 50 jiwa dan eks Bioskop Nusantara sebanyak 375 kepala keluarga (KK).
Secara keseluruhan jumlah pengungsi hingga kemarin siang tercatat 676 jiwa. Menurut koordinator pengungsi gedung eks Bioskop Nusantara, Edi Pattinama warga mulai mengungsi Kamis (18/2) pukul 07.00 WIB.”Meski sore ini (kemarin) air mulai surut sebagian warga masih mengungsi,”ungkapnya. Camat Jatinegara Andriyansah mengatakan,warga yang tinggal di lokasi rawan banjir telah diminta selalu waspada.
”Posko kesehatan dan banjir di tempat pengungsian juga telah diminta standby meski air sempat surut sejak beberapa hari lalu,”tandasnya. Jika dibanding dengan banjir kiriman pada Sabtu (13/2) lalu, jumlah pengungsi jauh lebih sedikit. Waktu itu,jumlah pengungsi mencapai 1.729 jiwa atau sebanyak 505 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di tiga titik. Banjir kiriman sendiri diprediksi akan terus terjadi di Jakarta terutama di sepanjang pemukiman yang ada di bantaran Kali Ciliwung.
Sebab,menurut Kasubdit Informasi dan Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Harry Tirto Djatmiko wilayah selatan Jakarta,seperti Jakarta Selatan,Depok,dan Bogor masih berpotensi hujan lebat hingga tiga hari ke depan.”Pada umumnya hujan ringan sedang, tapi berpotensi lebat,”paparnya kemarin.
Lebih lanjut yang perlu diperhatikan, yakni intensitas hujan sedang hingga lebat yang terjadi lebih dari dua jam. Baik di wilayah dataran tinggi atau dataran rendah keduanya perlu diwaspadai. Bila terjadi di wilayah rendah maka berpotensi menimbulkan genangan. “Hal ini, rawan terjadi pergeseran tanah bila terjadi di dataran tinggi,”paparnya. (isfari hikmat)
Post Date : 19 Februari 2010
|