|
Bogor, Kompas - Banjir yang makin sering terjadi di Jakarta bukan karena dikirim dari Bogor. Banjir itu akibat orang Jakarta yang banyak membangun rumah dan vila di Bogor, khususnya di kawasan Puncak. Penghijauan yang dilakukan warga Bogor diharapkan dapat mengurangi terjadi banjir di Jakarta. Menteri Kehutanan MS Kaban mengatakan hal itu saat sambutan pada acara ”Bogor Go Green, Againts Climate Change & Save Our Jakarta” di Lapangan Kujang, Kompleks Batalyon 315/Garuda, Gunung Batu, Kota Bogor, Minggu (14/12) siang. Dalam pidatonya, MS Kaban lebih menuding pada orang Jakarta yang membangun vila di kawasan Puncak, bukan pada lemahnya pengawasan aparat setempat terhadap kawasan yang seharusnya tetap dipertahankan sebagai daerah resapan air. ”Dengan warga Bogor menanam pohon di lahan-lahan kritis dan di daerah aliran sungai (DAS) akan menghijaukan lahan dan mengurangi bahaya banjir di Jakarta,” katanya. Berkaitan dengan deklarasi ”Bogor Go Green” tersebut, masyarakat Kota Bogor yang berhimpun dalam 150 kelompok akan menanam sekitar 150.000 bibit pohon tanaman keras di lahan-lahan kritis dan DAS di wilayah Kota Bogor. Kegiatan ini diprakarsai oleh Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB dan PBVSI Kota Bogor. Menurut Kaban, untuk mencegah banjir, perbaikan lahan-lahan kritis sangat penting. Gerakan penanaman pohon yang dilakukan warga Kota Bogor diharapkan pula dilakukan secara sinergi dengan kota/kabupaten di kawasan Jabodetabek dan Cianjur. Di kawasan ini, khususnya di Kabupaten Bogor, masih banyak lahan perumahan yang dibiarkan terbuka dan telantar. ”Alangkah baiknya kalau di atas lahan itu ditanami pohon dahulu kalau memang belum dibangun,” kata Kaban. Sementara itu, Adjat Sudrajat, Ketua PBVSI Kota Bogor dan salah seorang penggagas deklarasi ”Bogor Go Green”, mengatakan, deklarasi dan penanaman pohon yang mereka lakukan dalam kaitan mendukung program pemerintah bahwa Desember adalah bulan menanam. Selain itu, katanya, mereka ingin mengembalikan kerindangan dan kesejukan Kota Bogor. Kepala Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Departemen Kehutanan, yang juga pengurus Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB, Dwi Sudharto mengatakan, semakin berkurangnya ruang terbuka hijau dan semakin rusaknya daerah sekitar aliran sungai membuat daya dukung lingkungan menetralisasi perubahan cuaca semakin menurun. Kondisi itulah yang menyebabkan sering terjadinya bencana banjir. ”Di Bogor ada tiga sub-DAS yang mengalir ke kawasan Jakarta, yakni Ciliwung, Cisadane, dan Cimandiri, yang kondisinya memprihatinkan,” katanya. (RTS) Post Date : 15 Desember 2008 |