Banjir Kepung Tanjung Emas

Sumber:Media Indonesia - 25 Oktober 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Akses ke pelabuhan yang me lalui pos I terganggu sebab ketinggian banjir mencapai 75 sentimeter. Dermaga dan tempat parkir angkutan pelabuhan juga terendam sehingga bongkar muat barang ke sederet kapal pinisi mengalami keterlambatan. 

Banjir juga merendam kawasan industri Kaligawe. Sedikitnya 180 perusahaan tidak beroperasi karena genangan air di sepanjang jalan menuju ka wasan maupun di depan pabrik mencapai ketinggian 40 sentimeter. Bahkan sebagian besar pabrik juga terendam. "Saya sudah mau berangkat kerja. Tetapi karena banjir, bos mengatakan (pabrik) tutup dulu sampai air menyusut," kata Kurniawan, 43, karyawan sebuah pabrik gipsum.

Jalan-jalan protokol yang di ge nangi banjir meliputi Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan MT Haryono, Jalan Alteleri, dan Jalan Raden Patah.

Sebagian jalan menuju permukiman Telohosari, Genuk Indah, Pondok Raden Patah, Tanah Mas, serta perkampung an padat penduduk Tambak Lorok, Ku ningan, Layur, Kau man, Purwodinatan, Kebon har jo, Ngablak, Genuk dan Tawangsari, juga tak luput dari genangan.

Zaenal Arifi n, 60, warga Genuk Indah, Semarang, mengatakan kawasannya memang lang ganan banjir. Bukan hanya karena hujan, melainkan juga akibat air laut pasang yang kerap menutup jalan masuk ke lingkungan perumahan.

Banjir yang selalu mengepung daerah Semarang tidak lepas dari buruknya saluran drainase yang ada, sedangkan pompa penyedot tidak berfungsi. Yohanes, warga Tlogosari, Semarang, mengatakan pompa air yang dibangun hanya 200 meter dari rumahnya sejak dua tahun lalu tidak pernah difungsikan. Padahal, pembangunan pompa menyedot anggaran hingga Rp2 miliar.

“Bagaimana banjir dapat di hentikan? Pompa penyedot air saja sampai sekarang tak pernah dioperasikan. Bahkan malah rusak menganggur, padahal dana untuk membangun sudah sangat besar,” ujarnya. (AS/N-4)



Post Date : 25 Oktober 2010