|
SEMARANG – Genangan banjir yang terjadi akibat hujan deras mulai terjadi di sejumlah wilayah di Kota Semarang. Hujan deras yang terjadi pada Senin (3/12) malam membuat kawasan Tlogosari,Muktiharjo Kidul dan Muktiharjo Lor terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 30–50 cm. Sementara itu, hujan deras yang kembali mengguyur pada siang kemarin (4/12) juga menambah jumlah titik-titik genangan baru. Dari pantauan SINDO di lapangan, banjir yang terjadi di kawasan Tlogosari serta Muktiharjo Kidul dan Muktiharjo Lor diakibatkan adanya luapan saluran yang ada dikawasan tersebut. Luapan dari saluran tersebut di antaranya menggenangi Jalan Truntum Raya di Tlogosari, Jalan Sidomukti Raya,serta Jalan Sidoluhur III,IV,dan V. “Sudah sejak semalam memang air terus meninggi. Beruntung di rumah saya tidak sampai kemasukan air,” ujar Baharuddin, warga jalan Truntum Raya. Menurut Baharuddin,banjir yang terjadi kali ini memang terbesar saat memasuki musim penghujan.Dia khawatir dengan belum sepenuhnya memasuki musim penghujan ini, banjir yang akan terjadi semakin parah. “Dulu memang sempat besartapisudahtahunlalu. Untuk tahuninibelum.Kamikhawatir saja semakin derasnya hujan yang turun akan menambah ketinggian banjir,”paparnya. Kekhawatiran serupa juga dikatakan oleh Ny Enny warga Sidoluhur III Kelurahan Sidomukti Kidul.Meski tempat tinggalnya tidak kemasukan air banjir, genangan yang menggenangi jalan kampung yang ada persis di depan rumahnya cukup tinggi.“Rumah saya sudah saya tinggikan jadi masih sedikit aman.Tapi tetangga-tetangga saya banyak rumahnya yang kemasukan air.Padahal ini belum masuk puncak musim penghujan. Apalagi nanti kalau sudah puncaknya. Sekarang saja sudah mendung lagi begini,” ucapnya dengan khawatir. Banjir juga menggenangi halaman SDN Muktiharjo Lor. Banjir yang menggenangi kawasan ini merupakan air kiriman dari kawasan Tlogosari. Sejumlah siswa terpaksa melepas sepatunya saat pulang sekolah untuk melewati genangan banjir yang terjadi dari mulai halaman sekolah hingga ke kawasan jalan raya. Sementara itu, genangan banjir akibat hujan deras siang kemarin juga terjadi di sejumlah ruas jalan di Kota Semarang, di antaranya kawasan Simpang Lima dan sekitarnya, Jalan Singosari, Jalan Gajah raya, Jalan Brigjend Sudiarto hingga ke arah pedurungan dan ruas jalan di kawasan Kedungmundu Kecamatan Tembalang. Genangan yang terjadi juga memiliki ketinggian bervariasi antara 40–50 cm. Banjir juga menerjang kompleks Perumahan BPLP (Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran) Jalan Singosari Raya, Kelurahan Pleburan, Semarang Selatan. Banjir ini terjadi akibat hujan yang mengguyur wilayah Semarang pukul 12.00–14.00 WIB. “Genangan air saat banjir sampai setinggi paha orang dewasa. Hujan terjadi pukul 12.00, sejam kemudian langsung banjir. Biasanya surut satu jam kemudian. Banjir ini terjadi akibat saluran yang ada di sekitarnya kurang lancar,” kata Widyan Harsini, guru SD Pleburan 3. Banjir yang melanda wilayah Semarang ini menelan korban. Seorang bocah bernama Qiyan Alrianto, 7,warga Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari,Kota Semarang hanyut terbawa arus selokan. Insiden itu diketahui terjadi sekitar pukul 14.00, saat hujan lebat mengguyur. Bocah itu hanyut saat bermain hujan sekitar selokan bersama dua temannya, yaitu Handa, dan Dicky. “Mereka semua main hujan-hujanan di dekat saluran air. Dicky dan Qiyan terbawa arus, tapi Dicky bisa pulang lagi,kalau Qiyan hilang kebawa arus,” kata Dafa Resa Kurniawan,9,teman korban. Nenek korban, Chuningsih, 47,mengaku sempat memperingatkan agar cucu bersama kawan-kawannya tidak bermain- main di saluran air saat hujan turun dengan lebat. Sementara itu,untuk mengatasi banjir,Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA dan ESDM) Kota Semarang menyiagakan 36 titik rumah pompa. Dari puluhan rumah pompa tersebut terdiri atas 94 unit pompa untuk membuang air rob dan banjir. Selain menyiagakan pompa air,pihaknya juga memperbaiki operasional pintu air untuk mengatur pembuangan air ke laut. susilo himawan/ eka setiawan/m abduh Post Date : 05 Desember 2012 |