Banjir Kembali Terjang Cikao Bandung

Sumber:Koran Sindo - 19 Mei 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PURWAKARTA(SI) – Banjir bandang kembali menerjang Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta,kemarin.Banjir tidak sedahsyat beberapa waktu lalu,tetapi membuat 31 rumah terendam.

Warga khawatir kondisi buruk bakal terulang kembali. Berdasarkan pantauan,ketinggian air mencapai 50 cm menggenangi 31 rumah di Kampung Tali Baju.Kondisi ini akibat terputusnya salah satu akses jalan utama menuju desa.Warga setempat masih bertahan di rumahnya masing-masing, tidak seperti sebelumnya mengungsi ke tempat aman. Kepala Desa Cikao Bandung Saepul Hidayat mengungkapkan, banjir kali ini akibat meluapnya Sungai Citarum sebagai aliran pembuanganWaduk Jatiluhur.

Biasanya luapan tidak hanya dari sungai itu, tapi kerap dari Sungai Cikao dan Cinangka.Diketahui, genangan air Sungai Citarum umumnya berwarna lebih bening dan lama surut. ”Jangan sampai banjir yang merupakan terburuk beberapa bulan lalu terulang kembali. Meskipun kami tidak bisa memprediksi luapan air sewaktu-waktu bisa terjadi. Apalagi hujan dalam beberapa minggu terakhir cukup deras,” ujar Hidayat,kemarin.

Kendati demikian,pihaknya tetap menilai Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur harus ikut bertanggung jawab. Sebab, salah satu faktor seringnya banjir karena keberadaan Waduk Jatiluhur sehingga warga pun menuntut kompensasi kerugian materiil. Berdasarkan hasil perhitungan, kerugian banjir beberapa waktu lalu dan lima hari terakhir ini mencapai Rp8,2 miliar. Belum lagi dampak psikologi yang dialami warga.

Menanggapi ini, Direktur Utama PJT II Jatiluhur Djendam Gurusinga mengaku tidak tahu kalau ada tuntutan kompensasi ganti rugi. Menurut dia,banjir akibat luapan sungai pada dasarnya bukan karena Waduk Jatiluhur,melainkan faktor alam.Apalagi posisi waduk yang dikelolanya menjadi titik terakhir untuk menampung limpasan Waduk Saguling dan Cirata.

”Saya tidak akan berkomentar dulu atas apa yang menjadi tuntutan warga. Soal ganti rugi sebesar Rp8,2 miliar, saya belum bisa menanggapi. Masalah luapan air, tentunya tidak hanya terjadi di Citarum, tapi juga terjadi di sungai-sungai lain akibat tingginya curah hujan,” katanya. Ditanya tinggi muka air (TMA), dia menjawab, sepanjang kemarin mencapai 107,25 mdpl.Meski TMA tersebut tidak setinggi beberapa waktu lalu yang mencapai 108 mdpl,tetap kategori air sangat berlimpah. (asep supiandi)



Post Date : 19 Mei 2010