|
MAJALENGKA– Ratusan rumah di empat blok di Desa/Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka kembali terendam banjir kemarin. Sedikitnya 339 rumah warga terendam banjir setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut pada Selasa (27/3) sore.Berdasarkan informasi, air mulai merendam rumah warga pada Rabu sekitar pukul 01.30WIB. Banjir yang kembali melanda kawasan ini merupakan peristiwa terbesar.Sebab, luapan air yang terjadi semakin meluas merendam pemukiman warga. Kepala Desa Kertajati Mahpudin mengatakan, banjir kembali merendam empat blok yang berada di Desa Kertajati. Sehari sebelumnya,banjir di wilayah ini sempat surut. Namun, hujan deras yang terjadi Selasa sore membuat air kembali naik dan merendam 339 rumah warga. Dia menyebutkan, banjir kali ini merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi. Sehari sebelumnya,banjir juga terjadi di lokasi yang sama, namun hanya sebanyak 164 rumah yang terendam. Tapi, banjir yang kembali datang pada Rabu dini hari itu telah merendam 339 rumah warga. “Lokasinya semakin meluas dan ini yang terbesar,”tegas dia. Mahpudin khawatir, banjir akan terus menghantui warga Desa Kertajati jika melihat curah hujan yang masih cukup tinggi. Dia menilai, banjir yang terjadi di daerahnya itu akibat adanya pendangkalan rawa dan Sungai Cikijing yang berfungsi sebagai penampungan air. “Idealnya, ketika hujan deras, air akan ditampung di embung (penampungan air) dan sungai Cijenjing.Tapi, karena dua tempat itu mengalami pendangkalan, akhirnya air meluap ke pemukiman. Embung sendiri luasnya mencapai satu hektare,”jelas dia. Dia menyebutkan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Majalengka melakukan pengerukan rawa dan sungai tersebut.Hal ini untuk memberi ruang terhadap daya tampung air. “Kami khawatir musibah ini akan terus berlanjut mengingat hujan masih cukup tinggi. Kami sudah menyampaikan ke kabupaten, namun hingga saat ini belum ada penanganan serius untuk melakukan pengerukan,” kata dia. Sementara itu, banjir yang melanda Desa Kertajati membuat sebagian warga tidak bisa beraktivitas. Beberapa di antaranya memilih mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat yang tidak terkena banjir. Susi, salah seorang warga, mengaku dirinya sempat mengevakuasi anggota keluarganya ke rumah warga yang tidak terkena banjir. “Saya sudah nginep di rumah warga yang tidak terkena banjir,”jelas dia. Susi berharap, pemerintah daerah bisa melakukan tindakan konkret untuk mengatasi banjir yang terjadi di daerahnya. inin nastain Post Date : 29 Maret 2012 |